Rabu 31 Jul 2019 14:31 WIB

Jason Ranti: Ibu Kota Pindah, Industri Musik tak Terpengaruh

Jason Ranti meyakini pemindahan Ibu Kota negara tak pengaruhi industri musik.

Musisi folk Jason Ranti
Foto: Republika/Shelbi Asriyanti
Musisi folk Jason Ranti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi folk Jason Ranti turut angkat bicara tentang wacana pemindahan Ibu Kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan dan kaitannya dengan industri musik Tanah Air. Menurutnya, relokasi tersebut tidak akan berpengaruh besar pada aktivitas di industri musik.

Jason berpendapat, itu akan menjadi tantangan baru bagi seniman untuk membuat karya terbaik. Apalagi, distribusi musik saat ini sudah menggunakan sistem digital yang bisa dibuat dan dinikmati di mana saja.

Baca Juga

"Peredaran musik akibat masalah geografis itu enggak ada karena sekarang musik sudah terdistribusi secara digital," ujar pemilik album Akibat Pegaulan Blues kepada Antara.

Jason menyebut, konsep sentralisasi pemerintahan Indonesia berdampak besar ke industri musik Tanah Air. Konsep itu menjadikan Jakarta sebagai sebuah patokan kesuksesan karya musik musisi untuk melebarkan sayapnya ke berbagai daerah.

Padahal, menurut Jason, sentralisasi industri sudah berlalu. Saat ini, setiap orang bisa menuangkan karyanya melalui berbagai platform digital. Musisi saat ini juga bisa merekam karyanya di studio pribadi dengan kualitas yang mumpuni berkat bantuan teknologi.

Bagi seniman yang masih berjualan album fisik, baik kaset pita maupun compact disk hingga piringan hitam, Jason melihat mereka juga dimudahkan dengan layanan pesan-antar. Ia pun semakin yakin perpindahan Ibu Kota negara sesungguhnya bukanlah hal yang perlu dicemaskan.

Terkait warna dan aliran musik, Jason mengatakan, perpindahan Ibu Kota negara tidak akan mengubah hal itu. Tiap-tiap daerah sudah memilik karakter musiknya masing-masing.

Jason mencontohkan, penikmat musik bisa membedakan karakter band beraliran pop atau rock asal Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Medan. Karakter itu melekat pada musisinya, tidak berpengaruh ke mana karyanya akan didistribusikan atau dinikmati.

Menurut Jason, orang tak melihat asal musiknya, melainkan kualitas karya yang dihasilkan.

"Yang pindah kan pusat pemerintahannya, kalau keseniannya tetep saja kan dari orang-orangnya, nongkrongnya juga bakal di tempat yang sama, enggak ngikut kali yah," ujar Jason.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement