Rabu 31 Jul 2019 15:43 WIB

Kemenlu: Verifikasi WNI Eks ISIS Terbunuh tak Mudah

Seorang WNI dilaporkan terbunuh di kamp Suriah.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Kamp pengungsian Al-Hol di Hassakeh, Suriah yang menampung keluarga anggota militan ISIS.
Foto: Reuters
Kamp pengungsian Al-Hol di Hassakeh, Suriah yang menampung keluarga anggota militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengupayakan verifikasi informasi mengenai perempuan warga negara Indonesia (WNI) eks-ISIS yang dilaporkan meninggal dunia di kamp pengungsi al-Hol, Suriah. 

Plt Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengatakan, pemerintah bersama KBRI (Kedutaan Besar) Damaskus masih terus mengupayakan mencari kebenaran informasi soal dugaan WNI bernama Sudarmini yang meninggal tersebut. "Kami masih berupaya memverifikasi kebenaran informasi tersebut," ujar Faiza kepada Republika.co.id melalui pesan singkat, Rabu (31/7).

Baca Juga

Faiza menjelaskan, situasi konflik dan kekerasan bersenjata di Suriah membuat proses verifikasi tersebut menjadi tidak mudah. "Situasi membuat proses verifikasi tidaklah mudah dan kompleks," kataya.

Terlebih lagi, kata Faiza, merujuk ke pemberitaan tersebut, lokasi tempat kejadian berada di bawah pengawasan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah Suriah.

Menurut laporan kantor berita Kurdi, Hawar News Agency, petugas kamp pengungsi Al-Hol menemukan jenazah perempuan yang disebut berkewarganegaraan Indonesia. Setelah menerima informasi tersebut, manajemen kamp Al-Hol bekerja sama dengan Pasukan Keamanan Internal segera membawa jenazah perempuan bernama Sodermini itu ke Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Kurdi.

Setelah pemeriksaan medis oleh dokter forensik, menurut laporan Bulan Sabit Merah, perempuan yang tengah hamil enam bulan itu meninggal dunia karena dipukuli dan disiksa, dan ditemukan memar di tubuhnya.

Kantor berita Hawar menyebutkan informasi lain terkait Sodermini (Sudarmini) bahwa ayahnya bernama Sardi dan ibunya Nasia. Korban berusia sekitar 30 tahun dan merupakan ibu dari tiga orang anak.

Motif atas kekerasan terhadap korban masih belum diketahui. Kasus kekerasan antara para kombatan ISIS sering terjadi di kamp Al-Hol, yang menampung ribuan keluarga pejuang asing ISIS. Al-Hol terletak di barat laut Suriah dan berada di bawah pemerintahan Kurdi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement