REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memandang kenaikan iuran peserta menjadi opsi terbaik guna mencegah berlarutnya defisit. Kenaikan iuran diharapkan membuat masyarakat peduli dalam upaya menjaga kesehatan dirinya.
Kepala Humas BPJS Kesehatan, Muhammad Iqbal Anas Ma'ruf memandang iuran jadi pangkal menangani defisit. Sebab menurutnya BPJS Kesehatan tak bisa menggantungkan diri pada suntikan dana jika mengalami defisit. Ia merasa BPJS Kesehatan sebaiknya mampu menopang keuangan sendiri.
"Kalau enggak diselesaikan apa negara terus kasih suntikan dana tanpa program ini establish sendiri dengan dasar kontribusi iuran. (Kenaikan) Iuran pilihan terbaik karena ikut sertakan masyarakat," katanya pada wartawan, Rabu (31/7).
Ia berharap kenaikan iuran akan ikut mendorong pola hidup sehat masyarakat. Selama ini, ia menyayangkan penyakit yang timbul karena pola hidup tidak sehat. "Mereka punya tanggungjawab juga terhadap kesehatan sendiri. Misalnya soal merokok ya dijaga," ujarnya.