Kamis 01 Aug 2019 01:00 WIB

Jokowi Minta Promosi Wisata Danau Toba Paralel dengan SDM

Pemerintah meningkatkan infrastruktur pariwisata sekitar Danau Toba.

Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi kawasan Sipinsur Geosite di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, Senin (29/7/2019). Kawasan hutan pinus itu berada di ketinggian 1.213 meter di atas permukaan laut serta memiliki luas sekitar dua hektar dan diharapkan dapat menjadi tempat wisata keluarga dan milenials untuk menikmati pemandangan Danau Toba.
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi kawasan Sipinsur Geosite di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, Senin (29/7/2019). Kawasan hutan pinus itu berada di ketinggian 1.213 meter di atas permukaan laut serta memiliki luas sekitar dua hektar dan diharapkan dapat menjadi tempat wisata keluarga dan milenials untuk menikmati pemandangan Danau Toba.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Presiden Joko Widodo menginginkan pariwisata Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara dipromosikan secara besar-besaran ke seluruh penjuru dunia agar semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke sana.

"Kita akan promosikan secara besar-besaran Danau Toba ini," kata Presiden Joko Widodo saat meninjau pulau Samosir, Sumut, Rabu (31/7).

Baca Juga

Menurut Jokowi, promosi besar-besaran dilaksanakan terutama setelah berbagai program pembenahan pariwisata selesai. Kepala Negara memaparkan, berbagai "produk" pariwisata yang dibenahi antara lain adalah desa adat yang juga terkenal sebagai penghasil kain ulos, sejumlah dermaga dan pelabuhan, serta rencana penambahan kapal laut.

Presiden juga mengemukakan, promosi Danau Toba dilakukan paralel dengan pengembangan SDM setempat, yang dilakukan antara lain dengan mengubah beberapa SMK lokal menjadi SMK yang berbasis khusus pariwisata.

"Ini paralel semua, tidak bisa hanya produknya saja, tetapi SDM-nya tidak," kata Jokowi yang telah tiga hari berada di kawasan sekitar Danau Toba tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah melakukan berbagai program meningkatkan pariwisata di sekitar Danau Toba, termasuk mempercantik dermaga, membangun "waterfront city" (penataan kawasan tepi danau), serta membangun Jembatan Tano Ponggol sebagai ikon wisata.

"Di Tomok (daerah di sekitar Toba) ada beberapa hal yang harus kita kerjakan terutama penataan Tomok sendiri. Di sana ada tiga dermaga yang akan kita kerjakan, kalau dermaganya itu mungkin tahun 2020 karena musti didesain dulu," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pulau Samosir, Sumut, Senin (29/1).

Menurut Basuki Hadimuljono, di antara ketiga dermaga tersebut akan dihubungkan dengan jalan pedestrian sehingga orang juga bisa melintasi di atas Danau Toba. Selain itu, ada beberapa pasar yang oleh pihak pemda akan dipindahkan sehingga akan ditata sebagai kawasan wisata termasuk pasar souvenir.

Sedangkan di daerah Pangururan, akan dilakukan penataan Kampung Ulos Hutaraja di mana beberapa rumah di daerah pusat tenun di Samosir itu akan direhabilitasi.

"Kemudian ada waterfront city di Pangururan akan di desain dulu," katanya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memastikan pembangunan fasilitas pendukung pariwisata kawasan sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, dari unsur atraksi, aksesibilitas, dan amenitas berjalan sesuai yang direncanakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement