Kamis 01 Aug 2019 05:00 WIB

Ronald Reagan Pernah Sebut Orang Afrika 'Kera'

Percapakan rasialis itu dihapus dari rekaman aslinya karena alasan privasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Ronald Reagan
Ronald Reagan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Ronald Reagan pernah menyebut orang Afrika di PBB sebagai kera. Pernyataan ini terungkap dalam sebuah percakapannya dengan Richard Nixon pada 1971.

Saat itu, Reagen masih Gubernur Kalifornia dan mengungkapkan kemarahannya kepada delegasi Afrika yang menentang AS dalam pemunguatan suara di PBB. Anggota delegasi Tanzania berdansa setelah pemungutan suara di PBB mengakui China dan mengeluarkan Taiwan.

Baca Juga

Reagan yang mendukung Taiwan menelepon Presiden AS saat itu, Richard Nixon. Ia mengungkapkan frustasinya kepada Nixon.

"Untuk melihat para kera dari negara-negara Afrika itu, sial mereka, mereka masih tidak nyaman pakai sepatu," kata Reagen dalam rekaman yang dipublikasikan the Atlantic, seperti dilansir dari BBC, Rabu (31/7).

Nixon yang mengundurkan diri sebagai presiden pada 1974 tertawa mendengar kata-kata Reagan tersebut. Rekaman suara itu ditemukan profesor sejarah New York University Tim Naftali. Ia direktur Perpustakaan Kepresidenan Nixon dari 2007 sampai 2011.

Ia mempublikasi penemuannya di The Atlantic dan menulis percapakan rasialis itu dihapus dari rekaman aslinya karena alasan privasi. Rekaman itu dipublikasikan Arsip Nasional AS pada 2000 ketika Reagan masih hidup. Tapi Naftali mengajukan peninjauan ke pengadilan.

"Kematian Reagan pada 2004 menghapus kekhawatiran privasi. Sya meminta percakapan yang melibatkan Ronald Reagan diperiksa dan dua pekan lalu Arsip Nasional mempublikasi versi lengkapnya," kata Naftali.

Naftali mengatakan Reagan menelepon Nixon untuk menekannya keluar dari PBB. Tapi kemudian Nixon mengatakan tujuan utama Reagan menelepon adalah mengeluhkan orang-orang Afrika.

Naftali menambahkan Nixon memberitahu menteri negaranya, Reagan menggambarkan deligasi Tanzania sebagai 'kanibal' serta mengatakan 'mereka tidak mengenakan sepatu'. Pada 1970-an Reagan secara terbuka membela negara-negara apartheid seperti Rhodesia dan Afrika Selatan. Naftali mengatakan rekaman yang akhirnya terungkap ini 'memberikan lampu baru' atas sikapnya itu.

Reagan menjabat sebagai presiden dari 1981 sampai 1989, puncak Perang Dingin dan akhir dari komunisme Uni Soviet. Ia meninggal pada 2004 di usia 93 tahun setelah lama bertarung dengan penyakit alzheimer.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement