REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Yayasan Sarana Metta Indonesia Christian Joshua Pale mengatakan, preman yang memakan kucing hidup-hidup dilakukan dengan sengaja dan sadar sebagai bentuk intimidasi untuk mengusir pedagang yang masih berjualan di tanah sengketa. Mereka mematikan kucing itu dengan sadis.
“Dari hasi investigasi yang saya lakukan, dia (pelaku) sengaja melakukan pembunuhan kucing itu, diawali dengan tindakan sadis, leher dipatahkan lalu dicabik - cabik bagian perutnya seperti yang ada di video yang viral itu,” kata Christian di Jakarta, Rabu.
Christian mengaku telah mengumpulkan bukti-bukti. Dari berbagai info dan bukti itulah terungkap preman yang biasa dipanggil “Abah Gerandong” ingin melakukan intimidasi kepada para pedagang yang berjualan di tanah sengketa.
“Saya melakukan investigasi itu dari Ahad (28/7). Saya kumpulkan bukti-bukti, pelakunya ini seorang preman yang berkuasa di tanah sengketa tersebut, menurut keterangan pedagang,” kata Christian.