Kamis 01 Aug 2019 07:11 WIB

Dedy Corbuzer dan Gus Miftah akan Hadiri Istighatsah PBNU

Dedy Corbuzer diajak berdoa bersama doakan Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Subarkah
Mantan mentalis Indonesia Deddy Corbuzier (kiri) didampingi pembimbing agamanya Gus Miftah (kanan) bersiap melaksanakan Sholat Jumat di Masjid Bani Umar Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (28/6/2019).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Mantan mentalis Indonesia Deddy Corbuzier (kiri) didampingi pembimbing agamanya Gus Miftah (kanan) bersiap melaksanakan Sholat Jumat di Masjid Bani Umar Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (28/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Artis yang baru masuk Islam, Deddy Corbuzier dan guru agama pembingnya, Gus Miftah dijadwalkan akan menghadiri Istighosah Akbar yang akan digelar Halaman Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya No 164, Jakarta Pusat, Rabu (31/7), bakda Isya. Hal ini disampaikan Ketua Panitia Istighatsah Akbar, KH Misbahul Munir.

Menurut Kiai Misbahul, Istighosah Akbar itu digelar untuk mendoakan agar Indonesia kedepannya tetap aman dan damai, khususnya setelah Pemilhan Umum (Pemilu) 2019.

"Istighosah ini bertujuan mendoakan negara Indonesia agar tetap aman dan damai. Terlebih setelah Pemilu, dimana, kita berharap sudah tidak ada lagi 01 ataupun 02, semua guyub rukun kembali bersama-sama membangun negara yang kita cintai ini," ujar Kiai Misbahul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (31/7).

Karena itu, menurut dia, Istighosah ini juga sekaligus sebagai upaya untuk memperbaiki hubungan antara pihak-pihak yang berbeda pilihan pada Pemilu Serentak beberapa waktu lalu.

"Istighotsah ini juga sebagai upaya rekonsoliasi pasca Pemilu," katanya.

Selain akan dihadiei Deddy Corbuzier dan Gus Miftah, Istighosah Akbar itu juga akan dihadiri habaib serta umara dan ulama di kalangan NU. Di antaranya, Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar, Ketum PBNU Prof. KH. Said Aqil Siradj, Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH. Agus Salim, Ketum PKB Ahmad Muhaimin Iskandar, dan kiai Pengurus Besar NU lainnya.

"Sudahi perbedaan karena beda dukungan saat Pemilu kemarin. Mari fokus bangun Indonesia," imbuh Kiai Misbahul.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement