Kamis 01 Aug 2019 12:00 WIB

Pertamina Pede Produksi Kilang Cilacap Kurangi Impor BBM

Kemampuan produksi pertamax akan meningkat menjadi 1,6 juta barel per bulan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang, mengatakan beroperasinya Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) akan berdampak positif bagi produksi bahan bakar minyak berkualitas standar EURO 4. Dengan selesainya PLBC, kemampuan produksi Pertamax Kilang Cilacap meningkat signifikan dari 1,0 juta barrel per bulan menjadi 1,6 juta barrel per bulan.

Hal ini dikatakan Ignatius usai penandatanganan serah terima dari JGC, sebuah perusahaan bidang kontraktor EPC internasional asal Jepang untuk PLBC yang sudah selesai dibangun selama empat tahun. Penandatangan dilakukan Ignatius Tallulembang dengan Project Director PT JGC, Suryadi Kresno di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (31/7).

Baca Juga

Kata Ignatius, serah terima ini menandai rampungnya proyek dan PLBC akan sepenuhnya beroperasi di bawah pengelolaan Pertamina Refinery Unit (RU) IV. "Dengan selesainya PLBC, kemampuan produksi Pertamax Kilang Cilacap meningkat signifikan dari 1,0 juta barel per bulan menjadi 1,6 juta barel per bulan sehingga akan mengurangi impor BBM, terutama Pertamax," ujar Ignatius. 

Ignatius menilai PLBC juga berdampak positif pada upaya pemerintah memperkuat cadangan devisa negara dan bahkan berkontribusi terhadap GDP Indonesia sekitar 0,12 persen. Menurut Ignatius, PLBC menelan investasi 392 juta dolar AS dengan lingkup pekerjaan meliputi revamping unit Platforming I sehingga kapasitas produksi meningkat 30 persen menjadi 18,6 MBSD, pembangunan unit baru LNHT-Isomerization dengan kapasitas design 21,5 MBSD serta pembangunan beberapa unit Utilities untuk mendukung unit proses PLBC.

"Saat konstruksi, PLBC menyerap sekitar 2.500 tenaga pekerja, di mana lebih dari 70 persen di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap," kata Ignatius. 

Ignatius menyebutkan Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional. Kapasitas operasi menyumbang sekitar 33,4 persen dari total kapasitas kilang nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement