Kamis 01 Aug 2019 16:58 WIB

PGN Komitmen Optimalkan Pemanfaatan Gas Bumi di Indonesia

Sekarang PGN adalah pemain gas bumi terbesar di Indonesia.

PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Foto: PGN
PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menegaskan komitmennya untuk memperkuat dan memperluas pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Melalui pembangunan infrastruktur di berbagai sektor kelistrikan, industri, transportasi, UMKM dan rumah tangga.

Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, saat memberikan sambutan pada acara Gas Indonesia Summit & Exhibition (GIS) 2019. Kegiatan ini mempertemukan para praktisi dan pemangku kepentingan sektor gas bumi di Indonesia.

Baca Juga

Gigih menjelaskan, pada tahun 2018, PGN resmi menjadi gas sub holding gas. Inisiatif ini datang langsung dari Pemerintah melalui holding migas agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur dan pemenuhan gas bumi sebagai energi baik.

“Sekarang, PGN adalah pemain gas bumi terbesar di Indonesia. Kami percaya, kolaborasi dengan Pertagas dan beberapa perusahaan terafiliasi lainnya akan memberi manfaat jangka panjang dalam memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan, efisien dan sumbernya tersedia sangat besar di Indonesia," jelasnya.

photo
PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Sebagai sub holding gas, saat ini PGN mengelola sekitar kurang lebih tiga miliar kaki kubik per hari, setara dengan 98 persen pangsa pasar bisnis transmisi gas. Sementara gas yang dikelola baru 25 persen dari total pangsa pasar pemanfaatan gas domestik.

Berdasarkan data SKK Migas, pemanfaatan gas domestik di Indonesia pada 2018 mencapai 60 persen dari produksi gas nasional. Namun, dengan menguasai dan mengoperasikan 96 persen dari total infrastruktur gas di Indonesia, PGN baru memenuhi 20 persen kebutuhan infrastruktur gas bumi.

Gigih menyatakan, untuk memenuhi kebutuhan 80 persen pasar tersebut, diperlukan inisiatif dan sinergi baik dari pemerintah pusat dan daerah maupun badan usaha, termasuk seluruh stakeholder yang berkepentingan terhadap pemanfaatan gas bumi. Sebagai contoh untuk memperkuat perluasan jaringan gas bumi ke semua sektor, baik untuk sektor kelistrikan, industri, komersial, transportasi, UMKM dan bagi rumah tangga.

Dengan telah hadirnya peran pemerintah melalui Kementerian ESDM dalam menjaga iklim investasi dan keekonomian jaringan distribusi gas bumi melalui perbaikan tata kelola bisnis hilir gas bumi, maka perlu pemahaman bersama bahwa negara telah bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan agar pengembangan infrastrukur gas bumi dan pemanfaatan gas bumi terus meningkat. 

Pembangunan infrastruktur yang masif dan menjangkau seluruh wilayah di Indonesia menjadi pekerjaan rumah bersama. Dengan semakin terutilisasinya gas bumi sebagai energi baik untuk pemanfaatan domestik, maka subsidi energi juga dapat ditekan.

Disisi lain, Gigih juga menyampaikan bahwa PGN memerlukan dukungan  dalam hal penentuan besaran harga jual gas di Indonesia. "Yang tidak kalah penting, dengan negara hadir dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi harga jual ke konsumen, hal tersebut juga sebaiknya memberikan kemampuan bagi subholding gas untuk mempertahankan layanan yang reliable dan pengembangan infrastruktur dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk pemerataan akses terhadap gas bumi," imbuhnya seperti dalam siaran persnya.

Potensi sumber daya alam Indonesia dalam bentuk gas Bumi telah menarik perhatian Investor dunia. Dimana potensi pasar Indonesia dalam industri gas bumi masih terbuka lebar. Gas bumi memainkan peran penting dalam program bauran energi.

photo
PT Perusahaan Gas Negara.

Pemerintah berencana untuk menaikkan porsi gas bumi sebesar 22 persen dalam bauran energi pada tahun 2025 dan 24 persen pada tahun 2050.

"Strategi jangka panjang kita adalah memperkuat basis pemanfaatan gas bumi secara nasional melalui infrastruktur yang terintegrasi. Untuk mewujudkannya dibutuhkan kolaborasi dan dukungan dari para stakeholders serta pelaku usaha lainnya," katanya.

Berdasarkan data Neraca Gas Indonesia dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan gas alam terbukti di Indonesia per 1 Januari 2017 mencapai 142,72 TSCF. Permintaan gas terbesar saat ini adalah lifting oil, pembangkit listrik, industri pupuk, dan industri lainnya. Penggunaan listrik gas juga terus meningkat sebagai dukungan nyata bagi program energi bersih.

“Dengan kondisi pasokan yang kita harapkan semakin membaik dan semakin efisien juga permintaan yang terus meningkat, kami melihat bahwa pengembangan bisnis gas bumi di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. PGN akan terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur gas untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi untuk pasar domestik yang dapat memiliki dampak nyata pada keseluruhan pembangunan ekonomi Indonesia,” tutupnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement