Kamis 01 Aug 2019 18:30 WIB

TMMD Tingkatkan Kesejahteraan Desa Terisolir

Permasalahan bangsa tak bisa diselesaikan satu kelompok, tapi harus bersama.

Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Wellyanto
Foto: dok. Istimewa
Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Wellyanto

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 secara serentak telah dimuia tanggal 10 Juli 2019 di 50 Kabupaten seluruh Indonesia, termasuk 4 (empat) Kabupaten/kota di wilayah Kodam III/Siliwangi yaitu Kodim 0607/Kota Sukabumi, Kodim 0610/Sumedang, Kodim 0604/Karawang, serta Kodim 0617/Majalengka. 

Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III/Slw Kolonel Inf Wellyanto, Program TMMD merupakan salah satu wujud kepedulian TNI kepada Pemerintahan di Daerah dalam membantu percepatan pembangunan di daerah tertinggal demi tercapainya kesejahteraan  rakyat.

Hal tersebut disampaikan Kapendam saat berbincang-bincang dengan sejumlah media masa mitra kerja Pendam III/Siliwangi, Kamis (1/8) bertempat di Mapendam III/Siliwangi jalan Aceh. No.69 Bandung.

Kapendam menambahkan, TMMD ke-105 tahun 2019 dengan tema “Bersama TMMD Membangun untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat,  melibatkan personel dari TNI AD, TNI AL, TNI AU juga Polri, yang tergabung dalam Satgas TMMD. Personel Satgas TMMD ini tinggal di rumah-rumah penduduk disekitar lokasi TMMD, sehingga antara TNI-Polri dan rakyat benar-benar saling membaur dan dapat mempererat persaudaraan yang sudah terjalin, serta dapat mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat.

Menurut Welly, program TMMD membantu pemerintah daerah yang mengalami keterbatasan anggaran dalam membiayai pembangunan. "Oleh karena itu, perlu sinergitas semuanya. Ketika dilakukan bersama-sama, pembangunannya bisa terwujud. Permasalahan bangsa tidak bisa diselesaikan oleh satu kelompok, melainkan harus dikerjakan bersama dengan keterpaduan, sinergitas, dan kolaborasi," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.

Welly menambahkan, pengusulan wilayah operasi TMMD sesuai masukan Bupati melalui Dandim. Sebelumnya juga, TNI melalukan survei serta pengamatan terhadap wilayah yang akan diprogramkan TMMD.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan TMMD merupakan dinamisasi lintas sektoral dalam membangun daerah. Hal itu di antaranya dengan membangun insfratruktur jalan guna membuka akses ke daerah terisolasi. Selain itu juga, sebagai upaya pertumbuhan desa sehingga sasaran yang dibutuhkan masyarakat bisa tercapai. Seperti halnya akses pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

"Kegiatan TMMD ini, di selaras dengan upaya pemerintah daerah yang mencanangkan membangun bangsa dari mulai desa pinggiran," ujarnya.

Dari semua itu yang lebih penting dalam pelaksanaan TMMD adalah sebagai bentuk aktualisasi budaya gotong royong semua pihak dari TNI, Pemerintahan hingga masyarakat. "Dengan goyong royong bisa terbina upaya menyatukan perbedaan. Gotong royong merupakan nilai luhur bangsa yang memang harus tetap dijaga," ucapnya. 

Khusus TMMD di wilayah Kodam III/Siliwangi, sepekan menjelang penutupan tanggal 8 Agustus yang akan datang, 90 persen dari program yang sudah direncanakan telah dapat tercapai sehingga diharapkan saat penutupan nanti sudah rampung semuanya.

Welly berharap, satuan terkait di lokasi TMMD agar mempersiapkannya dengan baik, untuk pengawasan dan perawatan terhadap hasil-hasil TMMD diharapkan Pemda setempat agar sama-sama menjaga. Sehingga, benar-benar dapat memberi efek sosial ekonomi bagi kemajuan wilayah dan masyarakat setempat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement