REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanggulangan polusi di kota besar salah satunya bisa dilakukan dengan menanam pohon-pohon yang mempunyai kapasitas menyerap polutan lebih besar. Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto mengatakan, setiap gedung mestinya mempunyai mekanisme penyerapan polutan melalui tanaman.
"Masyarakat juga perlu mengurangi penggunaan transportasi pribadi dan untuk jangka panjang, kita dapat beralih ke kendaraan umum berbasis listrik," kata Seto di Jakarta, Kamis.
Dia menuturkan, penanggulangan polusi juga bisa dilakukan dengan membuat pancuran-pancuran air. Adanya pancuran air di setiap gedung diyakini juga akan membantu menyerap polutan.
Seto mengatakan, gedung-gedung di Jakarta dapat menggunakan model pancuran air yang dengan sirkulasinya bisa juga menyerap polutan.
"Yang penting ada sirkulasi saja, ada air yang berputar bersirkulasi, dengan begitu maka setiap sirkulasinya bersentuhan dengan udara, dia akan menyerap polutan," ujarnya.
Sementara itu, menurut Seto, teknologi modifikasi cuaca dengan hujan buatan dan mengganggu atmosfer stabil dengan penembakan es kering atau pendingin ke lapisan inversi hanyalah metode jangka pendek untuk mengatasi polusi.