REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peradaban Islam dimulai dari tengah-tengah gurun pasir Jazirah Arabia dan banyak pusat kekuasaan terletak di pedalaman seperti Damaskus, Baghdad, dan Kordoba.
Kekuatan perang Muslim awalnya lebih banyak difokuskan pada daratan sampai akhir Perang Salib di abad ke-13. Sementara, bangun awal peradaban Eropa di Mediterania sudah mengenal laut sejak masa Yunani Kuno sampai Romawi lebih dari dua ribu tahun sebelumnya.
Lalu, muncullah Kesultanan Ottoman di pedalaman barat laut Anatolia yang mampu memperluas wilayah kekuasaannya ke barat dan utara, sampai pesisir Mediterania dan Laut Hitam. Karena itu, Ottoman mulai menyerap pengetahuan maritim dari wilayah-wilayah Anatolia yang didudukinya.
Ottoman juga memanfaatkan pangkalan armada kapal perang yang direbutnya dari Romawi Timur (Bizantium), seperti Izmit, Karamursel, Gemlik, dan Edincik. Dengan masuknya Gallipoli dalam ke kuasaan Ottoman, pangkalan angkatan laut pertama Ottoman dibangun di wila yah itu oleh Yildirim Bayezid pada tahun 1390 M.
Pangkalan itu dibangun dari kastil tepi laut. Dua pelabuhan buatan dibangun me manfaatkan kolam di sisi kastil. Untuk keamanan, mulut pelabuhan dijaga dua menara yang bisa ditutup dengan rantai besi.
Lalu, dibangun pula ga angan kapal, depot perbekalan, air mancur untuk persediaan air bagi kapal, pabrik roti, dan depot amunisi yang membuat Gallipoli lengkap sebagai sebuah pangkalan ka pal perang pertama Ottoman.
Dengan kemampuan membangun dan memperbaiki kapal di Gallipoli, maka Ottoman mampu mendapatkan armada kapal perang nya untuk pertama kali guna mempertahankan wilayah kekuasaannya melawan armada Venesia dan Genoa dari Italia yang menjadi rival utama di Laut Tengah.
Setelah Konstantinopel di taklukkan dan diubah menjadi Istanbul pada 1453, barulah Ottoman membangun pang kalan angkatan laut resminya di sisi utara Golden Horn atau wilayah Istanbul yang kini masuk daratan Eropa yang dikenal sebagai Galata, seperti diinginkan oleh Sultan Mahmud. Meski demi kian, Gallipoli terus menjadi pangkalan armada laut Ottoman yang penting sampai tahun 1515, menjelang akhir kekuasaan Sultan Selim I