REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi menguasai Eropa Sejak itu pula, Sultan Selim dan para penerusnya mempunyai kebijakan penguasaan Mediterania dan Laut Hitam sebagai fokus utama, kemudian baru dominasi di Laut Merah dan Sa mudra Hindia.
Ketika Selim mulai memperluas kekuasaanya ke selatan, ke Suriah dan Mesir pada awal abad ke-16, muncul keinginannya yang lebih besar lagi yang diungkapkannya kepada ilmu wan terkemuka Kemal Pa- sha zade.
‘’Aku ingin meningkatkan jumlah armada kapal perang sampai 300 buah. Mereka ha rus dikerahkan sampai hisar Kagithane. Aku ingin menguasai negara-negara Eropa,’’ kata Selim.
Kemal Pashazade pun mengamini bahwa untuk memperkuat negara memang dibutuhkan kekuatan maritim. Dikuasainya Suriah dan Mesir dianggap Selim sebagai batu loncatan untuk menguasai Pulau Rhodes yang terletak di dekat daratan Turki di bagian timur Laut Aegea.
Rhodes yang dikuasai oleh para ksatria Saint-John Hospitaller merupakan benteng pertahanan sangat kuat dan menjadi basis untuk melindungi para jemaat Kristen Eropa yang ingin berziarah ke Palestina.
Rhodes juga berfungsi sebagai tempat pengerahan ka pal-kapal perang untuk meng ganggu jalur pelayaran komersial Ottoman. Pulau itu bisa ditaklukkan oleh putra Selim, Sultan Sulaiman Sang Perkasa.
Pada masa Sultan Sulaiman dan dilanjutkan putra nya, Sultan Selim II, pangkalan laut Galata terus dikembangkan. Tiga tokoh yang memegang peran pen ting dalam pengembangan pang kalan Galata adalah Lak samana Guzelce Kasim Pasha, Khairuddin Barbarossa, dan Sokullu Mehmed Pasha.
Pada abad ke-16, fasilitas markas angkatan laut Ottoman terentang dari Azapka pisi sampai Haskoy. Pangkalan ini mempunyai galangan besar yang mampu membangun dan mereparasi 200 kapal perang, berbagai depot amunisi, studio desain, dan gedung-gedung administratif, masjid, penjara bawah tanah, ruman pemandian, dan air mancur.
Dengan berbagai fasilitas ini, Pangkalan Angkatan Laut Istanbul yang juga dikenal sebagai Arsenal Maritim Galata menjadi pusat kekuatan maritim terkemuka di dunia yang hanya disaingi oleh Venesia. Sebagi gambaran, ketika ada 18 kapal galley dibangun di galangan Venesia pada 1583, ada 24 kapal perang galley kecil dan 36 galley dibangun di Galata.