Jumat 02 Aug 2019 09:30 WIB

Geliat Industri Maritim Utsmaniyah

Sejak 1515, aktivitas angkatan laut Utsmaniyah dialihkan dari Gallipoli ke Istanbul

Galley Ottoman yang berbobot ringan.
Foto: Tangkapan Layar
Galley Ottoman yang berbobot ringan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 1515, aktivitas angkatan laut Ottoman dialihkan dari Gallipoli ke Istanbul yang membuat wilayah Galata akhirnya menjadi pangkalan pusat. Menurut buku catatan pangkalan itu dari tahun 1527-1528, ongkos operasional tahunan pangkalan Galata mencapai 1.662.377 koin emas.

Biaya itu meliputi gaji ( mevacibat) untuk para pekerja galangan kapal seperti tukang kayu, pemotong ( parutiras), operator derek ( makaraci), dan pandai besi (haddad). Biaya juga perlu dikeluarkan sebagai komisi bagi para makelar (mubayaat) yang mendatangkan berbagai bahan baku pembuatan kapal. Lalu ada upah ( icarat) bagi para pengrajin kapal yang bekerja di fase transportasi dan konstruksi.

Baca Juga

Jumlah pengrajin kapal yang bekerja di galangan Galata mencapai 89 orang. Bila permintaan kapal meningkat, banyak pengrajin tambahan yang didatangkan dari wilayah lain. Tahun 1530 merupakan salah satu masa ketika produksi kapal mencapai puncaknya. Ketika itu ada 24 galley dibangun ulang dan delapan galley diperbaiki.

Pada 1585, produksi kapal mengalami perubahan. Ada 37 galley dibangun dan diperbaiki, begitu pula 23 kapal galley kecil yang disebut bastardas. Galang an Galata juga membangun dan mem perbaiki kapal lain untuk keperluan sipil seperti tongkang ( mavna), kapal kargo kecil ( karamursel), serta kapal peng angkut batu dan kuda.

Permintaan kapal biasanya tergantung kebutuhan perang. Setelah kekalahan telak armada laut Ottoman di Lepanto tahun 1571 yang mengorbankan ratusan kapal galley, permintaan akan kapal perang menurun.

Namun, jeda pembuatan kapal perang ini dimanfaatkan Ottoman untuk merevitalisasi pangkalan kapal perangnya dengan menambah berbagai bangunan penunjang. Baru setelah Ottoman berencana melancarkan kampanye meng ambil alih Pulau Kreta dari Yunani (1645-166), produksi kapal digiatkan kembali.

Sampai ditemukannya teknologi pembangunan kapal uap di abad ke-19, berbagai kapal bertenaga dayung dan layar dibangun di Galata. Di antaranya adalah galley, kapal perang galley kecil, fregat, kalyata (galley kecil), dan tongkang. Ke mu dian kapal layar seperti kalyon (gal leon) yang berdek dua, burtun (kapal perang besar), barca (galley besar klasik), dan agribar (kapal latar cepat bajak laut).

Sepanjang abad ke-17, sekitar 1.200 kapal dibangun dan diperbaiki di Istanbul. Sampai akhir abad ke-17, produksi kapal jenis galley mulai dihentikan. Ottoman kemudian memilih meningkatkan produksi kapal layar galleon yang jauh lebih besar untuk mengejar kemampuan armada laut Eropa yang sudah lebih dulu meninggalkan galley.

sumber : Mozaik Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement