Jumat 02 Aug 2019 10:50 WIB

Erupsi, Taman Wisata Tangkuban Parahu Ditutup

Status Gunung Tangkuban Parahu ditingkatkan menjadi waspada.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Wisatawan menikmati pemandangan Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Wisatawan menikmati pemandangan Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Gunung Tangkuban Parahu kembali mengalami erupsi sejak Kamis (1/8) pukul 20.00 WIB hingga Jumat (2/8) pagi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status gunung api menjadi level dua, yaitu waspada.

Berdasarkan pantauan, akses menuju kawah Gunung Tangkuban Parahu didekat kantor PVMBG ditutup oleh pagar. Kemudian para petugas dari pengelola menjaga ketat area masuk wilayah Taman wisata. Sementara itu, berdasarkan data seismograf aktivitas vulkanologi terus bergerak kencang.

Baca Juga

"Kemarin erupsi empat kali pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, amplitudo 50 mm. Kemudian sejak pukul 00.43 WIB meletus lagi dengan amplitudo 50 mm sampai sekarang," ujar Hendrik Deratama, Pengamat PVMBG pos pemantauan Gunung Api Tangkuban Perahu, Jumat (2/8).

Ia mengungkapkan, erupsi masih terjadi hingga saat ini. Meski begitu, pihaknya belum mengetahui besaran letusan tersebut. Sementara itu, pihaknya menaikkan status vulkanologi ke level II, yaitu waspada sekitar pukul 08.00 Wib.

Menurut dia, peningkatan status dilakukan karena evaluasi yang dilakukan dan ancaman bahaya yang meningkat. Dia mengatakan, erupsi yang terjadi disebabkan adanya aktivitas magma dan sama seperrti pada 2013 lalu.

"Sama seperti 2013 yaitu meletus dulu terus ada jeda terus meletus lagi," katanya. Hendrik mengatakan radius tidak mendekati kawah dinaikkan menjadi 1.5 kilometer.

Ia mengungkapkan, pihaknya terus memantau kondisi erupsi Gunung Tangkuban Parahu dan belum bisa memprediksi akan berlangsung hingga kapan. Saat ini, katanya kondisi asap sudah tinggi.

"Kita mengimbau kepada masyarakat tetap tenang dan berkoordinasi dengan BPBD. Di puncak kawah ada empat alat seismometer," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement