Jumat 02 Aug 2019 11:24 WIB

Pakar: Pertemuan Jokowi-SBY Diperlukan Kedua Belah Pihak

Pertemuan Jokowi-SBY bisa menggambarkan elite yang damai kepada masyarakat.

Red: Andri Saubani
Jokowi Bertemu SBY: Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat menjenguk Ibu Ani Yudhoyono di National University Singapore, Singapura, Kamis (21/2/2019)
Foto: Antara/Biropers Setpres-Laily Rachev
Jokowi Bertemu SBY: Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat menjenguk Ibu Ani Yudhoyono di National University Singapore, Singapura, Kamis (21/2/2019)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diperlukan kedua belah pihak untuk melakukan komunikasi politik yang sehat dan memberikan gambaran elite politik yang damai kepada masyarakat. Keduanya memang direncanakan bertemu dalam waktu dekat.

"Jokowi dan SBY berkepentingan untuk memperlihatkan model komunikasi politik bahwa elite politik satu dengan yang lain bisa berkomunikasi, saling menyampaikan aspirasi politiknya," ungkap pakar komunikasi politik UI, Lely Arrianie, Jumat (2/8).

Baca Juga

Pertemuan perlu dilakukan oleh kedua tokoh tersebut karena, menurut Lely, ada kecenderungan budaya Indonesia menganut patronase, yang membuat sikap elite politik menjadi contoh dan model yang ditiru. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan mengatakan SBY akan melakukan pertemuan dengan Jokowi pada Agustus 2019. Dia juga direncanakan bersilaturahim dengan para ketua umum partai politik.

Tetapi. detail waktu pertemuan tersebut sendiri masih belum dijadwalkan. "Belum (hari ini)," kata Syarief Hasan melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.