Jumat 02 Aug 2019 12:03 WIB

Tiga Ledakan Kecil Guncang Bangkok

Dua petugas kebersihan jalanan terluka oleh bom rakitan di distrik Suan Luang.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Penyelidik mengamankan area dimana ledakan melukai orang di Bangkok, Thailand, Jumat (2/8).
Foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe
Penyelidik mengamankan area dimana ledakan melukai orang di Bangkok, Thailand, Jumat (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Tiga ledakan kecil, satu kemungkinan bom rakitan, melukai tiga orang di Bangkok, Jumat (2/8). Ini terjadi ketika ibu kota Thailand itu menjadi tuan rumah pertemuan keamanan Asia Tenggara dengan para diplomat dari Amerika Serikat (AS), China, dan lainnya.

Ledakan pertama terdengar tepat sebelum pukul 09.00 pagi di dua lokasi dekat pusat Bangkok. Ledakan ketiga terdengar tak lama kemudian di sebuah kompleks pemerintah yang menampung beberapa kementerian di sisi utara kota.

Baca Juga

Juru bicara pemerintah Narumon Pinyosinwat mengatakan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha telah memerintahkan penyelidikan. "Situasi sedang dipantau secara ketat dan langkah-langkah keamanan telah diperketat. Masyarakat didesak tidak panik," kata dia. 

Polisi menyatakan dua petugas kebersihan jalanan terluka oleh bom rakitan di distrik Suan Luang. Situs berita lokal menunjukkan foto-foto mereka, satu duduk di tanah dengan petugas medis dan yang lainnya dibawa ke ambulan. Kemungkinan dari peristiwa ini tidak ada luka besar.

Saksi mata mengatakan seorang penjaga keamanan juga terluka dekat gedung King Power Mahanakhon yang berlantai 77. Daerah itu sebagian ditutup sementara polisi menggeledah daerah tersebut.

Bangkok saat ini menjadi tuan rumah pertemuan keamanan regional para menteri luar negeri dari Negara Asia Tenggara (ASEAN), dan rekan-rekan mereka dari kekuatan dunia termasuk Amerika, China dan Rusia. Tak satu pun dari ledakan pada Jumat berada di area langsung dari tempat pertemuan.

Pada Kamis, polisi Thailand mengatakan mereka telah menemukan dua bom palsu di dekat tempat pertemuan keamanan regional. Paket-paket itu memicu ketakutan keamanan singkat tetapi dengan cepat dianggap tidak berbahaya. Tidak jelas apakah pertemuan tersebut menjadi target.

Polisi mengatakan dua pria telah ditangkap sehubungan dengan bom palsu. Diplomat China, Wang Yi, dan Sekretaris Negara AS Mike Pompeo menghadiri forum bersama dengan para pejabat regional, serta global lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement