Jumat 02 Aug 2019 13:25 WIB

Eks Petinggi Milan: Pembelian Bonucci Sebuah Kesalahan

Eks petinggi Milan menyesali keputusan klub pernah membeli Leonardo Bonucci.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Bayu Hermawan
Leonardo Bonucci
Foto: EPA-EFE/Daniel Dal Zennaro
Leonardo Bonucci

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Setelah era Silvio Berlusconi, AC Milan sempat dimiliki Yonghong Li. Pengusaha asal China itu mempercayakan strategi transfer klub kepada duet Marco Fassone-Massimiliano Mirabelli.

Kedua mantan petinggi Rossoneri mendatangkan beberapa pemain ke San Siro. Salah satunya Leonardo Bonucci. Pada akhirnya, ada penyesalan yang tersembul di kemudian hari. "Membeli Bonucci adalah sebuah kesalahan," kata Fassone kepada Sportitalia dikutip dari Football Italia, Jumat (2/8).

Baca Juga

Fassone mengisahkan saat Bonucci datang dari Juventus, Milan telah membeli delapan hingga sembilan pemain. Mereka ingin mengambil jugador yang cocok dengan skema 4-3-3. Pada dasarnya, Milan, menurut dia tidak membutuhkan bek tengah baru. Tim tersebut sejatinya mengincar penyerang tengah.

"Pada akhirnya pilihan yang kami buat, mengurangi anggaran untuk striker dan menandatangani pemimpin di ruang ganti. Saat melihat ke belakang, jika kami mengikuti rencana awal, berinvestasi untuk penyerang, hasilnya bisa saja berbeda," ujar Fassone.

Milan kemudian membeli Andre Silva dari FC Porto. Namun Silva gagal memberikan kontribusi maksimal di lini depan Il Diavolo. Bonucci pun balik lagi ke Juve. Bersamaan dengan itu, performa kubu merah hitam masih di bawah standar sebuah klub besar. Milan belum bisa bersaing di kompetisi domestik dan Eropa.

Kini perusahaan AS, Elliott Management mengakuisisi saham Milan. Jajaran Direksi pun berubah. Tidak ada lagi nama Fassone-Mirabelli. Legenda klub, Paolo Maldini-Zvonimir Boban mengambil alih tugas dua nama di atas. Fassone pun mendoakan yang terbaik untuk Il Diavollo.

"Mereka mulai dari awal lagi. Sulit untuk mendapatkan hasil dalam keadaan itu. Saya berharap Milan dapat kembali menjadi kompetitif, tetapi ini akan menjadi tahun transisi dan klub harus memiliki keberanian untuk melanjutkan dengan Giampaolo dan para direktur ini," ujar pengusaha berusia 55 tahun itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement