REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Geologi (PVMBG) mengungkapkan aktivitas masyarakat masih berjalan normal seperti biasa pascaerupsi kembali di Gunung Tangkuban Perahu, Kamis (1/8) hingga Jumat (2/8) saat ini. Radius jarak aman sendiri kurang lebih 1.5 km dari titik kawah Ratu.
"Jarak aman di luar radius 1.5 kilometer, di dalam itu tidak aman. Di luar sana, tidak ada masalah apalagi pemukiman masih jauh masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa," ujar Kepala PVMBG Kasbani di pos pemantauan Tangkuban Perahu, Jumat (2/8).
Dirinya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti seluruh rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG. Katanya, saat ini erupsi di Gunung Tangkuban Perahu terus menerus terjadi meski tidak besar.
"Yang terakhir erupsi terus menerus. Aktivitas masih cukup tinggi," ungkapnya. Dirinya mengatakan pihaknya telah meningkatkan status dari level satu normal ke level dua yaitu waspada.
Dirinya menambahkan, potensi bahaya dari erupsi yang terjadi adalah abu dan gas vulkanik yang keluar. Sementara itu terkait awan panas, dirinya menegaskan tidak ada. "Kalau ada peningkatan aktivitas, kami evaluasi. Penurunan juga begitu, tentu kami evaluasi," katanya.
Kapolres Subang, AKBP Muhammad Joni mengimbau kepada pihak pengelola untuk menutup sementara TWA Tangkuban Perahu. Sebab kondisi gunung yang terus menerus mengalami erupsi sejak Kamis (1/8). Hal itu dilakukan agar mengantisipasi adanya korban.
"Kalau ada erupsi, kita tutup lagi sampai dinyatakan normal. Untuk amannya lebih baik ditutup," ujarnya saat ditemui di pos pemantauan PVMBG di Gunung Tangkuban Perahu, Jumat (2/8).
Menurutnya, lebih baik sementara waktu tidak ada aktivitas di kawasan kawah. Dirinya menambahkan, berdasarkan pengecekan tidak ada korban jiwa dalam erupsi yang terjadi kemarin. Selain itu, belum ada pemukiman yang terpapar abu vulkanik di Sagalaherang, Subang dan perbatasan Bandung Barat.