REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Limbah minyak mentah yang dikumpulkan di sepanjang bibir pantai Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat rata-rata mencapai 1.000 karung. Karung berisi gumpalan pasir bercampur minyak mentah.
"Itu baru di area bibir pantai Cemarajaya," kata Kepala Desa Cemarajaya Yong Lim Supardi, Jumat (2/8).
Sampai hari ini masih dilakukan bersih-bersih di bibir Pantai Cemarajaya. Masyarakat yang ikut membersihkan bibir pantai juga bertambah lebih dari 100 orang.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat dari berbagai kalangan seperti nelayan, tukang ojeg hingga nelayan ikut terlibat dalam kegiatan bersih-bersih pantai itu. "Semuanya terlibat dan dibolehkan mengikuti kegiatan bersih-bersih pantai dari limbah minyak mentah itu. Yang penting, mereka warga Desa Cemarajaya yang terdampak," kata dia.
Mereka memasukkan gumpalan pasir bercampur dengan minyak mentah di area bibir pantai. Kemudian memasukkannya ke dalam karung.
Selanjutnya karung berisi limbah minyak mentah itu dikumpulkan di halaman kantor desa, sebelum dibawa ke tempat pengolahan limbah.
Limbah minyak mentah milik Pertamina itu sendiri bersumber dari kebocoran di anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore Nort West Java (PHE ONWJ) beberapa pekan lalu. Hingga kini, pembersihan limbah minyak masih dilakukan di sepanjang bibir Pantai Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya. Limbah minyak sudah menyebar ke sejumlah titik area pantai, bahkan sudah menyebar ke area pantai Muara Gembong.