REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Polisi Thailand mengonfirmasikan ada enam aksi pengeboman terjadi di tiga lokasi di Bangkok. Satu bom di antaranya berhasil ditemukan sebelum meledak, ungkap pejabat kepolisian, Jumat.
Kolonel Polisi Kamtorn Uicharoen mengatakan kepada Reuters bahwa tiga bom meledak di Kompleks Pemerintah di Chaeng Wattana. Satu di antaranya gagal diledakkan. Sementara dua ledakan bom lainnya terjadi daerah Chong Nonsi.
"Bom di dua daerah ini merupakan alat peledak rakitan yang menggunakan penghitung waktu," kata dia.
Sebuah "bom ping-pong" meledak di daerah Suan Luang, tuturnya.
Penyelidik Thailand berada di lokasi ledakan yang melukai tiga orang di Bangkok, Thailand, Jumat (2/8). Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha memerintahkan penyelidikan atas ledakan tersebut.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok memastikan tidak terdapat WNI menjadi korban dalam sejumlah ledakan yang terjadi di kota tersebut. Bangkok saat ini menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN itu.
"Pihak keamanan menginformasikan bahwa terdapat tiga petugas kebersihan terluka akibat ledakan. Sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban," kata KBRI Bangkok dalam keterangan tertulis, Jumat (2/8).
KBRI Bangkok masih memantau situasi dan mengimbau agar WNI di Bangkok dan Thailand pada umumnya untuk meningkatkan kewaspadaan. WNI juga diminta menghindari daerah pusat keramaian dan terus berkomunikasi dengan sesama teman dari Indonesia.
Pada Jumat pagi, terjadi ledakan bom sejumlah lokasi di Bangkok, yakni area di bawah halte Bangkok Sky Train di Chong Nonsi, persimpangan 57/1 Jalan Rama IX, pusat pemerintahan di Chaeng Watthana, Markas Besar Angkatan Bersenjata, serta di depan Kantor Sekretaris Tetap Kementerian Pertahanan.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha telah mengutuk ledakan tersebut dan memerintahkan peningkatan keamanan dan investigasi atas ledakan tersebut. "Sehubungan dengan bom tadi pagi, saya mengutuk mereka yang menimbulkan situasi yang mengacaukan perdamaian dan merusak citra negara. Saya telah memerintahkan pejabat berwenang untuk memastikan keamanan warga serta pihak yang terdampak," kata Prayuth.