REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Warga Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, panik diguncang gempa dengan magnitudo 7,4 SR yang berpusat di Banten, Jumat (2/8) malam. Mereka berlarian ke luar rumah dan pusat perbelanjaan karena guncangan gempa cukup kuat terasa.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa terjadi pukul 19.03 WIB. Lokasi gempa berada pada koordinat 7.54 LS,104.58 BT yang berpusat di 147 km barat daya Sumur-Banten dengan kedalaman 10 kilometer dan berpotensi tsunami.
''Guncangan gempa awalnya kecil namun lama kelaman besar,'' ujar Novi (24 tahun) warga Kecamayan Citamiang, Kota Sukabumi, yang tengah berada di Desa/Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Warga Rambay Wetan Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi memilih berada di luar rumah karena guncangan gempa magnitudo 7,4, Jumat (2/8).
Novi menuturkan, warga yang sedang makan pun akhirnya berlarian keluar rumah makan. Warga di sekitar rumah makan, lanjut Novi, berhamburan keluar rumah. Beberapa saat kemudian gempa juga menyebabkan aliran listrik mati sehingga tidak ada penerangan lampu.
Hingga kini, aliran listrik belum juga menyala. Sehingga banyak masyarakat yang masih di luar rumah. Namun belum dilaporkan adanya kerusakan akibat gempa.
Kepanikan serupa juga dirasakan para pengunjung Mall Yogya di Jalan RE Martadinata, Kota Sukabumi. Para pengunjung berlarian dari mall baik dari lantai atas hingga bawah. ''Pengunjung panik dan berlarian keluar mal,'' kata Eko (40), warga Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.
Warga melihat lampu penerangan di mall bergoyang dan khawatir bangunan roboh. Eko mengatakan, para pengunjung hampir seluruhnya panik dan memilih keluar pusat perbelanjaan. Beruntung, gempa tidak berlangsung lama dan tidak menyebabkan kerusakan bangunan mal.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhamai mengatakan, getaran gempa memang cukup besar. '' Kami masih memantau dampak gempa di lapangan,'' jelas dia.