REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) menyelenggarakan kejuaraan Indonesia Open bersaman dengan SEASA (South East Asia Shooting Association) Championship pada 18 hingga 27 Agustus 2019. Ketua Umum Perbakin, Joni Supriyanto menerangkan, kegiatan ini digelar pertama kalinya.
Sementara untuk kejuaraan SEASA, akan berlangsung ke-43 kalinya. Joni menjelaskan, pihaknya menggabungkan dua event ini untuk maksud yang lebih luas.
Pertama Perbakin ingin belajar menyelenggarakan ajang kelas dunia. Kemudian, para atlet tanah air akan terbiasa menghadapi rival di level global.
"Jadi kami mau lihat peta kekuatan atlet dunia sejauh mana, makanya kami buat sekaligus," kata Joni di Senayan, Jakarta, Jumat (2/8).
Joni menerangkan, peserta SEASA, terdiri dari negara-negara Asia Tenggara. Sementara Indonesia Open juga diikuti oleh negara seperti Australia, Tajikiztan, Sri Lanka, Korea Selatan, Nepal, Jepang, Kazakhstan, Kuwait, dan China.
Perbakin berharap mampu menjaring atlet belia dari ajang ini. Sehingga bisa dipersiapkan mewakili tanah air di pentas internasional. "Jadi target kami tidak hanya SEA Games, tapi juga olimpiade. Nanti, ketemunya atlet yang itu-itu juga. Yang main di SEA Games, kemungkinan dia akan main di olimpiade," ujar Joni.
Mengenai pelaksaan kejuaraan SEASA dan Indonesia Open akan didahului dengan training camp. Kegiatan tersebut berlangsung sejak tanggal 14 Agustus 2019. "Itu semua kerja sama dengan ASC (Asian Shooting Confederation). Ada beberapa negara yang tak ikut telibat dalam kegiatan training camp ini. Jadi kami TC dulu, baru yambung ke SEASA, dalam satu rangkaian," jelas Joni.