REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) akan menyelenggarakan kejuaraan Indonesia Open pertama kalinya. Kejuaraan tersebut berbarengan dengan SEASA (South East Asia Shooting Association) Championship ke-43.
Ketua umum PB Perbakin, Letjen Joni Supriyanto menerangkan, waktu pelaksaan dua kejuaran ini pada 18 hingga 27 Agustus 2019. Sebanyak 20 negara menjadi peserta.
Perinciannya sebelas untuk SEASA, yakni Singapura, Hong Kong, Makau, Malaysia, Vietnam, Thailand, Timor Leste, Filipina, Myanmar, Indonesia, China Taipe. Ditambah sembilan lagi sebagai peserta Indonesia Open, yakni Australia, Tajikiztan, Sri Lanka, Korea Selatan, Nepal, Jepang, Kazakhstan, Kuwait, dan China.
"Tempatnya di lapangan tembak Senayan, dan lapangan tembak Cikupa. Nomor yang dimainkan di sini adalah semua nomor yang dimainkan dii SEA Games," kata Joni dalam konferensi pers, di Senayan, Jakarta, Jumat (2/8).
Sejauh ini, lanjut Joni, sudah 400-an peserta yang terdaftar. Peserta tersebut terdiri dari para atlet dan ofisial.
Pihaknya belum menutup pendaftaran. Sehingga, masih ada kemungkinan penambahan jumlah pendaftar sebelum event berlangsung.
"Kami masih berbenah, panitia masih berbenah agar kejuaraan ini berjalan dengan baik sesuai dengan harapan. Kami akan membuat olahraga menembak ini menjadi olahraga yang murah dan sederhana serta mudah diakses oleh siapa saja," ujar tokoh berusia 55 tahun ini.
Joni berharap lewat kejuaraan ini, pihaknya bisa menciptakan atlet berprestasi dari tanah air. Sehingga mampu membela Indonesia di pentas SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020.
Joni menjelaskan, atlet-alet yang turun di Indonesia Open dan SEASA, didominasi TNI/Polri. Juga dari kalangan sipil yang sudah dibentuk dari usia belia. "Kami harus mampu menjadi juara di kampung sendiri," ujar dia menegaskan.