Sabtu 03 Aug 2019 12:10 WIB

Raja Salman Minta Indonesia Bangun Museum Rasulullah

Museum Rasulullah di Indonesia merupakan museum modern dan terlengkap.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Karta Raharja Ucu
Miniatur Masjid Nabawi dengan bangunan Makam Rasulullah masih di luar masjid lada masa Khalifah Utsman bin Affan di Museum Dar Al Madinah.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Miniatur Masjid Nabawi dengan bangunan Makam Rasulullah masih di luar masjid lada masa Khalifah Utsman bin Affan di Museum Dar Al Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia segera membangun Museum Rasulullah. Artinya, Indonesia akan menjadi negara pertama di luar kawasan Jazirah Arab yang akan memiliki Museum Rasulullah.

Dewan Masjid Indonesia (DMI) mendapat kepercayaan langsung dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendirikan Museum Rasulullah di Indonesia. "Alhamdulillah berkat putusan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman, Ketua Umum DMI Muhammad Jusuf Kalla dan juga saya mendapat kepercayaan khusus untuk membangun Museum Rasulullah di Indonesia dalam waktu dekat", kata Wakil Ketua Umum DMI, Syafruddin melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (1/8) malam.

Syafruddin menyampaikan, DMI sudah lebih dari setahun merintis komunikasi serta melakukan penjajakan dengan pemerintah Arab Saudi dan Yayasan Museum as-Salamu Alayka Ayyuha an-Nabiyy. Tahun ini menjadi tahun kedua hubungan DMI dan mereka terbangun.

Menurut dia, menjadi suatu kebanggaan bahwa pengelola Museum Rasulullah memilih Indonesia sebagai negara pertama untuk lokasi pembangunan Museum Rasulullah dari 25 negara lain di dunia. Berkaitan dengan itu, pada Kamis (1/8) DMI mengadakan pertemuan dengan Pimpinan Yayasan Museum as-Salamu Alayka Ayyuha an-Nabiyy, Abdullah Nassir.

Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas berbagai hal teknis agar Museum Rasulullah dapat segera terwujud. "Kami membahas ber bagai hal teknis untuk memperlancar pembangunan Museum Rasulullah, rencananya MoU akan dilaksanakan oleh Pak Jusuf Kalla antara September atau Oktober," ujarnya.

Syafruddin menerangkan, pembangunan museum sedang dalam persiapan dan direncanakan dibangun pada tahun ini. Lokasinya kemungkinan besar di kawasan Depok, Jawa Barat. Mungkin akan satu lokasi dengan Universitas Islam Internasional Indonesia.

Museum Rasulullah yang akan dibangun di Indonesia merupakan museum modern dan terlengkap dengan sistem digital atau alat peraga yang canggih. Sesuai arahan Ketua Umum DMI, Museum Rasulullah juga akan menyertakan sejarah Islam di Indonesia. Diharapkan, museum tersebut akan menjadi destinasi wisata religi baru di dunia.

"Keputusan pembangunan museum diserahkan kepada Ketua Umum DMI Jusuf Kalla, yang juga se bagai orang tua kami," ujar dia.

Pimpinan Yayasan Museum as-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy, Abdullah Nassir, mengatakan, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia memiliki kepentingan untuk mengembangkan Museum Rasulullah. Sebab, museum tersebut dapat menjadi forum pembelajaran tentang Islam sekaligus objek wisata religius.

"Museum ini juga diharapkan dapat diakses tidak hanya oleh masyarakat Muslim Indonesia, tetapi juga masyarakat non-Muslim agar dapat merasakan toleransi umat Islam dan ajaran Islam yang agung dan mulia," ujarnya.

Ia menyampaikan, semua koleksi penting yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW akan dapat dilihat di dalam museum. Dengan demikian, umat manusia secara umum dan Islam khususnya akan men dapat informasi tentang Nabi Muhammad SAW dan Islam yang penuh cinta kasih.

Menurut Nassir, lokasi yang dipilih DMI untuk pembangunan Museum Rasulullah juga sangat ideal karena memiliki sarana serta prasarana pendukung yang lengkap. "Kami sangat senang dengan lokasi yang direkomendasikan oleh Pak Jusuf Kalla dan DMI, semoga museum ini akan menjadi ikon baru wisata religi.''

Sebelumnya, saat menerima Abdullah Nassir di Kantor Wapres, Ja karta, Selasa (30/7), Wapres Jusuf Kalla mengatakan, Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana pembangunan museum yang telah mendapat dukungan dari Raja Salman dan Putera Mahkota Arab Saudi itu.

"Kita setuju karena itu penting sebagai umat Islam untuk melihat sejarah perjalanan hidup Rasulullah dan juga kita akan masukkan perjalanan Islam di Indonesia," kata Wapres.

Sebagai bentuk tindak lanjutnya, Pemerintah Indonesia akan menyiapkan lahan untuk pembangunan museum tersebut. "Kita akan menyiapkan lahannya supaya juga menjadi bagian dari dakwah, ya sementara ini kita lagi mencari lahan yang cocok."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement