Ahad 04 Aug 2019 08:00 WIB

Muba Segera Bangun Pabrik Aspal Karet Berbasis Latek

Muba jadi pilot project tekan cost hilirisasi karet.

Rep: Maman Sudiaman / Red: Agus Yulianto
Pemda Kabupaten Musi Banyuasin bekerja sama dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia, akan mendirikan pabrik aspal karet berbasis lateks. MoU program ini dilakukan Jumat (2/8/2019) di Pusat Penelitian di Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Foto: Foto: Humas Pemkab Muba
Pemda Kabupaten Musi Banyuasin bekerja sama dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia, akan mendirikan pabrik aspal karet berbasis lateks. MoU program ini dilakukan Jumat (2/8/2019) di Pusat Penelitian di Bogor, Provinsi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - - Setelah berhasil merealisasikan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin pada Oktober 2018 lalu, kini Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin bakal menggarap pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi. 

Realisasi pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi di Kabupaten Muba tersebut tertuang dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kabupaten Musi Banyuasin dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia yang dilakukan Jumat (2/8/2019) di Pusat Penelitian di Bogor, Provinsi Jawa Barat.

"Pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi ini juga bagian upaya untuk meningkatkan harga karet di kalangan petani," ujar Dodi. 

Dikatakan Dodi, dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi tersebut juga merupakan upaya untuk menggencarkan kelanjutan inovasi pembangunan jalan aspal karet. 

"Dalam waktu dekat ini Pemkab Muba sudah menganggarkan untuk melanjutkan pembangunan jalan aspal karet di beberapa wilayah. Nah dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini akan menjadi lebih mudah realisasi pembangunan jalan aspal karet nantinya," ungkapnya. 

Di Muba tercatat ada sekitar 337 ribu hektar lahan perkebunan karet yang 90 persen merupakan milik petani rakyat. "Kalau ini sudah berjalan, bayangkan saja akan ada ratusan ton karet petani yang terserap, dan tidak hanya karet dari Muba tetapi karet petani rakyat dari daerah lain yang ada di Sumsel bahkan juga dari luar Sumsel," bebernya.

Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini juga menambahkan, target pembangunan pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga bulan dan di awal 2020 sudah operasional. 

"Untuk alat operasional nantinya akan di support oleh pihak Pusat Penelitian Karet, sambil menunggu operasional berjalan Pusat Penelitian Karet juga akan melatih petani karet di Muba," tuturnya. 

Direktur Pusat Penelitian Karet Dr M Supriyadi menyebutkan, dalam upaya hilirisasi karet, menurutnya Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin sangat konsisten dan patut menjadi contoh bagi kepala daerah lainnya khususnya di daerah perkebunan karet. 

"Kami sangat apresiasi Pak Bupati Dodi Reza. Ini satu-satunya Kepala Daerah di Indonesia yang sangat konsisten dan komitmen dalam upaya hilirisasi perkebunan karet yang tentunya akan berkontribusi untuk petani rakyat," tuturnya. 

Menurutnya, realisasi pembangunan pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi tersebut juga menjawab keinginan Presiden RI Joko Widodo dan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian PUPR dalam meminta daerah di Indonesia melakukan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet. 

"Jadi, Muba ini bisa dikatakan trigger dalam implementasi program inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet di Indonesia," ulasnya. 

Kepala Dinas Perkebunan Muba, Drs Iskandar Syahrianto mengatakan nantinya dalam berjalannya pembangunan pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi akan ada sebanyak 58 UPPB yang tersebar di Kabupaten Muba untuk terlibat secara langsung.

"Selain itu, petani-petani karet mandiri di Muba juga dapat meng-upgrade hasil perkebunan karet mereka," bebernya.

Plt Kepala Dinas PUPR Muba, Herman Mayori mengungkapkan, di 2019 ada beberapa pembangunan infrastruktur jalan aspal karet yang akan dilakukan. Di antaranya, peningkatan jalan dikelurahan Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman, Lanjutan Peningkatan Jalan Sp Gardu Harapan KUD Trijaya - Tanjung Agung Selatan, Kecamatan Lais, Peningkatan Jalan Halaman Rumah Dinas Bupati Musi Banyuasin, Kecamatan Sekayu, Lanjutan Peningkatan Jalan SD Model - Sp AMD Kecamatan Sekayu.

Selain itu, Lanjutan Peningkatan Jalan Kasmaran - Pinggap (DAK), Kecamatan Babat Toman. Peningkatan Jalan Talang Bayung - Lubuk Buah (DAK),  Kecamatan Babat Toman dan Batanghari Leko, Peningkatan Jalan Rantau Sialang - C 5 (DAK), Kecamatan Sungai Keruh dan Sekayu. 

Kemudian, peningkatan jalan KH Ahmad Dahlan - Jalan Kol Wahid Udin yang berasal dari reward dari Kementerian PUPR. "Nah, dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi nantinya dapat lebih memudahkan dan memaksimalkan realisasi pembangunan jalan aspal karet di Muba," ujarnya. 

Pada kesempatan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Antara Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia tersebut Bupati Muba Dodi Reza turut didampingi Kepala Bapeda Muba Ir Zulfakar MSi, Plt Kepala Dinas PUPR Herman Mayori ST MT, Kepala Dinas Perkebunan Drs Iskandar Syahrianto, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Azizah ST MT, Kabag Hukum Muba Yudi Herzandi SH MH, Plt Kabag Humas Yettria SKM MSi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement