REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membantah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menjadi satu-satunya dalam kelompok oposisi pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo. Menurut Aher, semuanya baru akan terungkap saat pelantikan pada Oktober 2019.
"Disebut sendiri kalau sudah keliatan. Pak Jokowi dilantik, kemudian membentuk kabinet, baru kelihatan kan siapa yang masuk kader-kadernya, siapa yang tidak. Kalau sekarang situasi masih terus dinamis, ya kita tunggu saja," ujar mantan Gubernur Jawa Barat itu, dalam diskusi politik di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8).
Menurut politikus yang akrab disapa Aher itu, partai-partai apa saja yang akan merapat kepada pemerintah dan berada di luar hanya bisa dijawab oleh Jokowi. Presiden akan mengungkapkan susunan kabinet pada waktunya.
"Kalau kita melihat siapa yang masuk pemerintahan dan luar pemerintahan, saya kira waktu yang menentukan saat Pak Presiden sudah mengumumkan kabinet barunya," katanya pula.
Sebelumnya, Aher juga mengusulkan bahwa rekonsiliasi politik seharusnya tidak dilakukan hanya antara dua partai, tapi bersama-sama dengan seluruh partai untuk menunjukkan kerukunan kepada masyarakat.
Menurutnya, Jokowi sebagai Presiden terpilih bisa melakukan pertemuan dengan seluruh partai peserta pemilu untuk mengukuhkan statusnya sebagai presiden terpilih dalam kontes demokrasi. "Bagus kalau masing-masing berpidato, Pak Jokowi memberikan pidato pembukaan, kemudian ketua-ketua partai pidato masing-masing," katanya.
Setelah itu, lanjut Aher, presiden memberikan pidato penutup yang menggambarkannya sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih sampai 2024,. Presiden mengajak bersama, menghilangkan berbagai peristiwa negatif yang terjadi selama proses demokrasi.