REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Dr Emrus Sihombing mengingatkan kekuatan oposisi jangan sebatas dilihat dari perolehan kursi di parlemen. Meski ada kemungkinan hanya PKS oposisi, maka hal tersebut tak masalah.
"Begini, sekalipun nanti cuma Partai Keadilan Sejahtera (PKS), cuma satu yang di oposisi pun tak masalah," katanya di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, kebanyakan orang menganggap oposisi harus memiliki perolehan kursi yang seimbang di DPR. Ketika zaman dulu belum ada media sosial, kata dia, anggapan tersebut benar. Tetapi, pandangan semacam itu sekarang ini tidak berlaku lagi.
"Kenapa? Masyarakat sekarang ini bisa berperan mendukung pemerintah atau menjadi oposisi, melalui media sosial (medsos)," katanya.