Ahad 04 Aug 2019 07:35 WIB

Penembakan Massal Sasar Pengunjung Swalayan di Texas

Sejumlah orang meninggal dalam penembakan di Texas, AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Penyelidikan kasus penembakan massal di Texas, AS
Foto: VOA
Penyelidikan kasus penembakan massal di Texas, AS

REPUBLIKA.CO.ID, ELPASO -- Seorang pelaku penembakan membunuh sejumlah orang di pasar swalayan Walmart di El Paso, Texas. Penembakan massal tersebut membuat para pengunjung panik berhamburan melarikan diri. Banyak pengunjung yang terperangkap dalam pembantaian tersebut saat sedang berbelanja kebutuhan sekolah. 

Kepolisian El Paso Sersan Polisi Robert Gomez mengatakan pihak berwenang sudah menangkap pelaku yang melakukan aksinya dengan senjata laras panjang. Gomez menambahkan pelaku laki-laki kulit putih berusia 20-an. 

Baca Juga

"Ini sebuah tragedi yang mana saya kesulitan dalam memahaminya," kata Wali Kota El Paso Dee Margo kepada stasiun televisi CNN, Ahad (4/8). 

Mengutip beberapa petugas keamanan stasiun televisi El Paso KTSM mengunggah dua foto kemera keamanan yang memperlihat pelaku sedang masuk ke dalam Walmart. Foto yang diunggah di situs KTSM itu memperlihatkan seorang laki-laki kulit putih menggenakan kaca mata, celana panjang khaki, dan kaus warna hitam. 

Ia mengancungkan senjata api laras panjang. Laki-laki tersebut mengenakan headphone atau penahan suara di telinganya. 

Belum dapat dikonfirmasi kebenaran foto tersebut. Di media sosial Twitter, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan penembakan di El Paso 'sangat buruk, membunuh banyak orang'.  

"(Sudah) berbicara dengan gubernur untuk menjanjikan dukungan penuh Pemerintah Federal, Tuhan bersama kalian semua," tulis Trump. 

Anggota House of Representative dari El Paso Veronica Escobar mengatakan jumlah korban sangat 'mengejutkan'. Kepada CNN, juru bicara rumah sakit University Medical Center of El Paso mengatakan pihaknya menerima 13 pasien termasuk satu orang yang meninggal dunia.  

Ia menambahkan beberapa pasien sedang dioperasi. Sementara yang lainnya sudah dalam kondisi stabil. Dua orang yang pasien yang tiba di rumah sakit itu adalah anak-anak. Luka mereka tidak mengancam nyawa dan sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Anak El Paso. 

Media setempat melaporkan respons masyarakat terhadap permintaan donor darah yang dilakukan polisi sangat luar biasa. Ada antrean panjang dalam upaya membantu korban luka tersebut. Beberapa pendonor pun diminta untuk kembali besok. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement