Ahad 04 Aug 2019 13:06 WIB

Listrik Padam, Penumpang MRT Terjebak di Stasiun Bawah Tanah

Pasokan listrik dari PLN untuk pengoperasian MRT terhenti mulai pukul 11.50 WIB

Rep: Mimi Kartika/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah masyarakat menaiki kereta MRT (Mass Rapid Transit)  di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Sejumlah masyarakat menaiki kereta MRT (Mass Rapid Transit) di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Listrik padam di wilayah Jabodetabek pada Ahad (4/8) siang mengakibatkan terganggunya operasional Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Tim Operation Control Center (OCC) MRT mendeteksi empat kereta ratangga terhenti di antara stasiun bawah tanah dan saat ini dalam proses evakuasi.

"Pintu Platform Screen Door (PSD) dibuka secara manual untuk proses evakuasi," ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin dalam keterangan tertulis, Ahad (4/8).

Baca Juga

Ia mengatakan, PT MRT Jakarta mendeteksi pasokan listrik dari PLN terhenti mulai pukul 11.50 WIB. Tim Operasi dan Pemeliharaan saat ini memastikan seluruh proses evakuasi berjalan dengan aman.

"Dua kereta sudah selesai proses evakuasi, dua kereta lagi sebentar lagi selesai proses evakuasi," kata Kamal.

Kamaluddin melanjutkan, cadangan pembangkit listrik atau backup genset berada di stasiun bukan di kereta. Pembangkit listrik cadangan itu untuk menjamin suplai udara lancar, lampu emergency dan sebagainya tetap menyala saat listrik padam.

"Informasi detail akan kami informasikan lebih lanjut. MRT Jakarta menempatkan aspek keamanan dan keselamatan sebagai prioritas utama kami," lanjut dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement