Ahad 04 Aug 2019 15:14 WIB

Klaim Golkar Soal Ketua MPR, Nasdem: Belum Ada Pembicaraan

Nasdem menegaskan, ketua MPR mendatang berasal dari parpol pengusung Jokowi-Maruf.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Politikus Nasdem sekaligus Anggota Komisi III DPR RI Teuku Taufiqulhadi.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Politikus Nasdem sekaligus Anggota Komisi III DPR RI Teuku Taufiqulhadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi mengungkapkan, bahwa saat ini belum ada sama sekali kesepakatan di antara partai politik pengusung Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma'ruf Amin terkait siapa yang akan menduduki kursi ketua MPR. Alsannya, sejauh ini belum ada satu partai pun yang telah mengajukan kadernya secara resmi.

"Dengan demikian, koalisi KIK (Koalisi Indonesia Kerja) juga belum membahas hal tersebut (ketua MPR) secara resmi. Mungkin dalam waktu dekat, kita tunggu saja," kata Taufiqulhadi

Ia pun menegaskan, bahwa ketua MPR mendatang berasal dari partai pendukung Jokowi yang tergabung dalam KIK. Karena, menurutnya, Golkar juga merupakan bagian dari koalisi itu, sehingga dapat dikatakan bahwa kader Golkar sangat berpeluang untuk menduduki jabatan tersebut.

"Tapi sejauh ini, kita belum tahu (calon ketua MPR yang disepakati)," ujarnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno juga menanggapi klaim Partai Golkar terkait posisi ketua MPR yang disebut-sebut telah disepakati menjadi milik Partai Golkar. Hendrawan menilai, ungkapan tersebut baru sebatas harapan yang disampaikan oleh elite Partai Golkar terkait keinginan mereka mengisi posisi tersebut.

"Baru ekspresi harapan dan narasi aspirasi," kata Hendrawan kepada Republika, Ahad (4/8).

Hendrawan menjelaskan semua pihak sepakat mengutamakan program strategis untuk periode 2019-2024. Oleh karena itu, penting menurutnya mengedepankan apa saja misi yang akan dikerjakan MPR pada periode mendatang.

"Kami melihat, keinginan dapat posisi tanpa kejelasan misi yang akan dikerjakan, kurang elegan dalam konteks kekinian," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement