REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Gangguan listrik yang terjadi di Jabodetabek dan sejumlah wilayah di Jawa Barat berdampak terhadap operasional Kereta Rel Listrik (KRL). Salah satunya KA 1354 yang terhenti di tengah lintasan. Alhasil, penumpang terpaksa turun untuk beralih ke moda transportasi lain.
Rangkaian KA 1354 yang berangkat dari Stasiun Jakarta Kota untuk menuju Stasiun Bekasi itu terhenti di lintasan sebelum memasuki stasiun Kranji. Semua penumpang pun akhirnya terpaksa turun untuk langsung menuju Jalan I Gusti Ngurah Rai yang berada di sebelah lintasan rel tersebut.
"Saya dan semua penumpang terpaksa turun. Kereta udah berenti total. Semua turun lewat tangga darurat," kata Haris Wirianto (19), di dekat KRL yang mogok, Ahad (4/8).
Haris menceritakan, KRL itu mulai berhenti sekitar pukul 12.00 WIB. Penumpang, kata dia, sempat menunggu kereta untuk kembali melanjutkan perjalanan selama 30 menit.
"Ternyata setelah itu langsung ada pengumuman dari masinisnya, katanya ada gangguan listrik sehingga perjalanan tidak bisa lanjut. Makanya turun semua," terang Haris.
Penumpang yang turun, kata Haris, langsung menaiki angkot untuk melanjutkan perjalanan. "Kebanyakan memang naik angkot karena ojek online juga gak bisa kan jaringan juga hilang," ucapnya.
Sedangkan Haris, memilih untuk menuggu kereta itu kembali melanjutkan perjalanan. Pasalnya, anggota komunitas Railfans Indonesia itu menaiki KRL karena untuk menikmati perjalanan saja.
"Kalau gak jalan juga sampai jam lima baru saya coba cari angkutan lain," ucapnya.
Salah seorang petugas keamanan KRL yang menjaga KA 1354, Saeful Anam, mengatakan, kereta itu kemungkinan akan ditarik menuju stasiun terdekat jika aliran listirk tak kunjung hidup. "Kemungkin kereta akan diderek ke Stasiun Bekasi atau Jatinegara menggunakan kereta penolong," ucap Saeful.
Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka, mengatakan, pemadaman listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah disebabkan gangguan transmisi. "Gangguan terjadi pada sisi transmisi Unggaran dan Pemalang 500 kV," kata Suprateka dalam keterangan tertulisnya, Ahad (4/8).
Suprateka menyampaikan, pihaknya kini sedang berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal. "Sekali lagi kami mohon maaf dan mohon pengertian seluruh pelanggan," ucap Suprateka.