Ahad 04 Aug 2019 18:58 WIB

Pemadaman Listrik Perburuk Kinerja PLN

Tidak seharusnya pembangkit PLN gangguan secara bersamaan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Proses evakuasi penumpang MRT yang berhenti akibat listrik padam di antara jalur Stasiun MRT Bendungan Hilir-Istora, Jakarta Pusat, Ahad (4/8).
Foto: Dok Istimewa
Proses evakuasi penumpang MRT yang berhenti akibat listrik padam di antara jalur Stasiun MRT Bendungan Hilir-Istora, Jakarta Pusat, Ahad (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmi Radhi mengatakan pemadaman secara meluas dalam waktu lama hampir tidak pernah terjadi sebelumnya. Pasalnya, kata Fahmi, PLN sudah menerapkan Digital Monitoring System yang canggih sehingga begitu ada gejala blackout dapat segera diketahui dan diatasi dalam waktu singkat

"Cuma, kali ini terjadi kerusakan transmisi di beberapa tempat secara bersamaan sehingga PLN butuh waktu untuk memperbaikinya," ujar Fahmi kepada Republika di Jakarta, Ahad (4/8).

Baca Juga

Fahmi menilai kerusakan transmisi yang terjadi di beberapa tempat bersamaan merupakan kecelakaan yang tidak dapat dikendalikan manajemen (PLN). Fahmi menyampaikan kejadian pemadaman secara luas memperburuk capaian kinerja PLN yang sebelumnya sudah dapat mencapai tingkat pemadaman mencapai hampir nol persen.

Fahmi juga menyinggung kejadian ini dengan posisi Dirut PLN yang masih berstatus pelaksana tugas (plt), bahkan hingga dua kali pergantian Plt.

"Memang tidak ada hubungan secara langsung dalam penetapan Dirut Baru, tetapi penetapan PLT Dirut secara bergantian sangat mengganggu jalannya organisasi PLN. Menteri BUMN harus segera menetapkan Dirut PLN definitif dalam waktu dekat ini," ucap Fahmi.

Pemadaman secara luas juga menjadi sorotan anggota DPR dari Fraksi Golkar. Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha menilai tidak seharusnya pembangkit PLN mengalami gangguan dengan rentang waktu yang bersamaan.

"Ini harus ada evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PLN. Saya akan minta kawan-kawan di Komisi VII untuk segera memanggil PLN," kata Satya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement