Ahad 04 Aug 2019 20:12 WIB

Penembakan Kembali Terjadi di AS, 9 Terbunuh di Ohio

Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di distrik pusat Kota Dayton, Ohio.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Israr Itah
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, OHIO -- Penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat, Ahad (4/8) siang waktu setempat. Kali ini, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di distrik pusat Kota Dayton, Ohio yang menewaskan sembilan orang dan melukai sedikitnya 26 warga.

Pihak kepolisian dan Wali Kota Dayton Nan Whaley membenarkan jumlah korban yang terbunuh dalam penembakan massal mematikan kedua di Amerika Serikat (AS) dalam waktu kurang dari sehari. Ia mencatat 10 orang tewas, termasuk penyerang. Sementara 26 orang lainnya terluka dan dibawa ke rumah sakit di seluruh wilayah itu. "Tingkat cedera mereka belum pasti diketahui secara jelas," katanya.

Dia mengatakan tersangka mengenakan pelindung tubuh dan dipersenjatai dengan senapan berkapasitas tinggi dengan beberapa majalah amunisi. Hingga kini, Agen-agen FBI membantu penyelidikan.

Asisten Kepala Polisi Dayton, Matt Carper mengatakan, polisi yang melakukan patroli rutin segera turun tangan dan menembak mati penyerang itu. Carper mengatakan kepada wartawan, kejadian itu dimulai pada pukul 1 siang waktu setempat di Distrik Oregon Dayton, sebuah lingkungan bersejarah di pusat kota yang populer dengan klub malam, galeri seni, restoran dan toko-toko.

Meski demikian, motif di balik penembakan itu tidak segera jelas diketahui. Hingga kini para penyelidik percaya bahwa pelaku penembakan tersebut bertindak sendiri. Pihak berwenang tidak mengungkapkan identitas penembak.

Dayton adalah kota di tepi sungai dengan sekitar 140 ribu penduduk di Ohio barat daya. Penembakan terjadi hanya 13 jam setelah penembakan massal di sebuah toko swalayan, Walmart di El Paso, Texas, di mana 20 orang tewas dan 26 lainnya luka-luka. Tersangka yang berusia 21 tahun dalam penembakan itu ditangkap.

Penembakan di Ohio merupakan wabah besar ketiga dari kekerasan senjata AS yang terjadi tujuh hari setelah seorang remaja menewaskan tiga orang dengan senapan di sebuah festival makanan di Kalifornia Utara.

Paus Francis mengutuk serangan terhadap orang-orang yang tidak berdaya dalam penembakan di AS. Hal itu dikatakannya dalam pesan Minggu dari Lapangan Santo Petrus.

The Dayton Daily News mengatakan penembakan terbaru terjadi di atau dekat sebuah kedai minuman bernama Ned Peppers Bar. Surat kabar itu mengutip sebuah posting Facebook dari James Wilson, yang mengatakan dia seorang pelanggan yang duduk di teras di luar bar ketika penembakan terjadi di depan tempat usaha.

"Dia (seorang pria bersenjata) mencoba masuk ke bar tetapi tidak berhasil melewati pintu. Seseorang mengambil pistol darinya dan dia tertembak dan mati," kata Wilson. Rekaman video yang diposting di media sosial menunjukkan banyak kendaraan polisi dan pemadam kebakaran diparkir di daerah tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement