REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badan Meteorologi Jepang mengatakan, gempa bumi dengan kekuatan awal 6,2 skala ritcher (SR) melanda pantai timur laut Jepang pada Ahad (4/8) petang waktu setempat. Meski begitu tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Dilansir Channel News Asia, episentrum gempa bumi terjadi pukul 19.23 waktu Singapura berada di lepas pantai prefektur Fukushima. "Gempa berada pada kedalaman 50 km (kilometer)," kata badan tersebut.
Gempa kuat itu juga terasa di Tokyo, sekitar 250 km jauhnya dari pusat gempa yang mengguncang bangunan. Prefektur Fukushima adalah rumah bagi pembangkit listrik tenaga nuklir No 1 Fukushima yang lumpuh. Tidak segera jelas apakah pembangkit listrik itu terpengaruh.
Pada 2011, gempa bumi dan tsunami berkekuatan 9,0 skala ritcher besar memicu kecelakaan nuklir di Fukushima. Laman Independent mencatat setidaknya 15 ribu orang tewas dalam gempa bumi dan tsunami 2011. Kala itu, gempa membuat bencana nuklir tercatat menjadi yang terburuk sejak bencana reaktor Chernobyl 1986.
Hingga berita ini dimuat, belum ada laporan mengenai kerusakan. Seperti diketahui, Gempa bumi memang biasa terjadi di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Jepang menyumbang sekitar 20 persen dari gempa bumi dunia berkekuatan enam SR atau lebih besar.