Ahad 04 Aug 2019 23:00 WIB

Tiga Bagian Kompleks Masjid Ibnu Tulun

Dinasti Tulun yang berasal dari Turki didirikan oleh Ahmad bin ulun.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Masjid Ibnu Tulun
Foto: Flikcr.com
Masjid Ibnu Tulun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dinasti Tulun yang berasal dari Turki didirikan oleh Ahmad bin ulun. Pria asal Turki ini tiba di Mesir pada tahun 868 M sebagai wakil gubernur. Kemudian, dia mendi rikan pangkalan militer dan keuangan di provin si tersebut dengan mengorganisasikan tentara Mesir yang independen. Mereka mengamankan pengelolaan perbendaharaan Mesir dan Suriah.

Pembayaran upeti yang tidak memadai mengakibatkan pasukan khalifah melawannya pada tahun 877 M. Namun, Ahmad mempertahankan posisinya dengan menduduki Suriah (878). Selama masa pemerintahannya (868-884), yang paling signifikan dalam sejarah uluniyah adalah daerah yang dikuasainya berkembang di bidang pertanian, perdagangan, dan industri.

Tak lupa adalah tradisi artistik Abassiyah di Baghdad yang diperkenalkan ke dalam Islam di bagian barat. Tiga peninggalan pada masa Tuluniyah yang terkenal adalah Masjid Ibnu Tulun, Menara Ibnu Tulun, dan mihrab masjid.

Menara

Bangunan ini masih berada satu kompleks dengan Masjid Ibnu Tulun.Menara ini memiliki tangga yang konon bisa dinaiki oleh kuda. Desain tata letak bangunan dibuat oleh Ahmad bin Tulun.Meski masih berada dalam satu kompleks, menara ini tidak terhubung langsung dengan masjid.

Sejarawan arsitektur Doris Behrens Abouseif menyatakan bahwa Sultan Lajin, yang memulihkan masjid pada tahun 1296, bertanggung jawab atas pembangunan menara saat ini.

Masjid Ibnu Tulun

Masjid ini dibangun dengan gaya Samarra.Ketika masjid ini dibangun, kekhalifahan telah memindahkan ibu kota dari Baghdad ke Samarra. Gaya arsitektur ini tidak hanya terbatas pada bangunan keagamaan tetapi juga bangunan publik lainnya.

Sejarawan al-Maqrizi mencantumkan tanggal mulai pembangunan masjid tersebut pada 876 M. Lempengan prasasti asli masjid mengidentifikasi tanggal penyelesaian proses pembangunan pada 878/879 M. Masjid ini dibangun di atas bukit kecil.Bangunan tersebut memiliki halaman, dengan satu aula tertutup di tiap sisi.

Mihrab Masjid

Terdapat enam mih rab masjid, lima di antaranya datar. Sementara itu, satu mihrab berbentuk cekung. Mihrab ini didekorasi ulang di bawah Sultan Lajin. Mihrab ini berisi bagian dari kayu yang dicat. Terdapat kaligrafi syahadat di pita mosaik kaca dan bagian bawah panel marmer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement