Senin 05 Aug 2019 07:55 WIB

Mereka Panik Terjebak di Kereta MRT Bawah Tanah

Warga sempat kebingunan karena sinyal seluler juga raib.

Red: Budi Raharjo
Proses evakuasi penumpang MRT yang berhenti akibat listrik padam di antara jalur Stasiun MRT Bendungan Hilir-Istora, Jakarta Pusat, Ahad (4/8).
Foto: Dok Istimewa
Proses evakuasi penumpang MRT yang berhenti akibat listrik padam di antara jalur Stasiun MRT Bendungan Hilir-Istora, Jakarta Pusat, Ahad (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Padam listrik total yang terjadi di Jabodetabek pada Ahad (4/8) sekitar pukul 11.45 WIB mengakibatkan empat rangkaian gerbong moda raya terpadu (MRT) di Jakarta berhenti tiba-tiba. Empat rangkaian terhenti saat sedang melintasi terowongan bawah tanah. Empat jalur yang berhenti itu Bedungan Hilir-Istora Senayan dan sebaliknya serta Lebak Bulus-Fatmawati dan sebaliknya.

Salah seorang penumpang MRT, Bayu Nugraha (27), menceritakan, sekitar pukul 12.00 WIB kereta yang ditumpanginya berhenti tiba-tiba. Saat itu ia berpikir bahwa MRT sedang mengalami gangguan. "Tapi, sudah ditunggu lama kok tidak jalan-jalan. Kami (penumpang) panik. Apalagi, saat itu masih di dalam terowongan kan," ujar Bayu di Stasiun MRT Bendungan Hilir, Jakarta, Ahad (4/8).

Setelah itu, petugas MRT memberi tahu penumpang untuk membuka jendela agar keadaan di dalam tak terlalu panas. "Jadi, di (gerbong) depan pintunya dibuka dan kita disuruh turun agar tidak ada bahaya lagi kalau di dalam. Habis itu penumpang semua jalan sampai stasiun terdekat," ujar Bayu.

Hal serupa juga diceritakan Retno (36) yang terpaksa jalan dari terowongan menuju stasiun MRT terdekat. “AC-nya kan mati, panas di dalam, terus belum ada pengumuman kenapa bisa mati. Setelah diberi tahu (petugas) bahwa ada listrik padam, penumpang langsung dievakuasi turun dari kereta," ujar Retno.