REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Beberapa media asing memberitakan pemadaman listrik yang terjadi di DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat dan Banten pada Ahad (4/8). Terputusnya aliran listrik ini sempat melumpuhkan berbagai pelayanan publik.
BBC melaporkan, pemadaman listrik kerap terjadi di Jakarta. Tapi lama pemadaman kemarin tidak seperti biasanya. Kantor berita asal Inggris ini menjelaskan pemadaman terjadi karena gangguan pada saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) Ungaran-Pemalang.
Sementara itu media internasional yang bermarkas di Qatar, Aljazirah melaporkan listrik kembali mengalir setelah 10 juta warga Jakarta hidup tanpa listrik selama sembilan jam. Mereka juga menyebutkan pemadaman terjadi karena masalah teknis.
Media asal Jerman Deutsche Welle (DW) melaporkan tentang lumpuhnya layanan transportasi Mass Rapid Transit (MRT). DW melaporkan pemadaman mengakibatkan lampu-lampu lalu lintas mati.
"Sistem MRT baru dibuka pada bulan Maret untuk membantu mengatasi masalah kemacetan kota yang mengerikan. Jaringan kereta api KRL Commuter line juga terdampak," tulis DW.
New Delhi Television Limited (NDTV) asal India juga memberitakan tentang pemadaman ini. NDTV melaporkan ada lebih dari 100 juta orang yang terdampak atas pemadaman tersebut.
Pemadaman listrik kerap menarik perhatian media-media asing. Seperti pemadaman yang terjadi di Venezuela pada awal tahun ini. Serta pemadaman yang sempat terjadi di Manhattan, New York pada 14 Juli lalu.