Senin 05 Aug 2019 15:24 WIB

Jokowi Minta Pemerintah Dorong Pertumbuhan Sektor Swasta

Jokowi meminta RAPBN 2020 harus mampu menghadapi gejolak eksternal.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Seskab Pramono Anung (kiri) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) memberikan tanggapan saat mendatangi Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Seskab Pramono Anung (kiri) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) memberikan tanggapan saat mendatangi Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah lebih memberikan ruang pada sektor swasta untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini disampaikannya dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) berserta Nota Keuangan RAPBN 2020 di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/8). 

"APBN hanya berkontribusi 14,5 persen PDB kita. Sehingga yang paling penting adalah menciptakan ekosistem yang baik agar sektor swasta bisa bertumbuh dan berkembang. Poinnya di situ," kata Jokowi. 

Baca Juga

Jokowi pun ingin agar pemerintah turut mendorong pertumbuhan investasi sehingga memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional, salah satunya membuka lapangan kerja. Di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi global, Jokowi meminta agar RAPBN 2020 harus mampu menghadapi gejolak eksternal. 

"Kita harapkan nanti juga arah penggunaan APBN ini sebagai instrumen utama akselerasi daya saing ekonomi negara kita. Terutama daya saing di bidang ekspor dan investasi," tambah Jokowi.