Senin 05 Aug 2019 17:39 WIB

Waskita Siapkan Rencana Bisnis untuk Dongkrak Kinerja

Hingga semester I 2019, total aset Waskita mencapai Rp 132,574 triliun.

Pekerja PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyelesaikan proyek jalan tol Tebing Tinggi - Parapat saat dimulainya pembangunan jalan tol tahap I di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu (24/7/2019).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Pekerja PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyelesaikan proyek jalan tol Tebing Tinggi - Parapat saat dimulainya pembangunan jalan tol tahap I di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu (24/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyiapkan sejumlah rencana bisnis baru untuk mendongkrak kinerja agar semakin kinclong. Pada semester pertama, emiten WSKT ini mengantongi laba bersih Rp 1,014 triliun.

 

Baca Juga

Berdasarkan keterangan resmi dari perusahaan, saat ini Waskita mengerjakan sejumlah proyek. Waskita mengerjakan renovasi masjid Istiqlal senilai Rp 423 miliar.

Perusahaan juga mengerjakan proyek perluasan bandara Hasanudin Rp 422 miliar, perluasan bandara Djuanda Rp 623 miliar. Waskita juga menggarap Rest Area Bakauheni-Terbanggi Rp 343 miliar, Revitalisasi Gelanggang Olahraga Remaja Ragunan Rp 419 miliar, dan Tol Becakayu (A.Yani).

 

Hingga semester I 2019, total aset perseroan mencapai Rp 132,574 triliun. Aset ini terdiri dari liabilitas sekitar Rp 103,719 triliun dan ekuitas Rp 28,854 triliun.  Perusahaan mendapatkan kontrak baru senilai Rp 8,18 triliun.

Angka ini meningkat 6,93 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 7,65 triliun. Perusahaan melakukan divestasi saham pada dua ruas tol yang dikelola. Saat ini sedang proses penawaran dengan perusahaan dalam dan luar negeri dan ditargetkan rampung pada semester II-2019.

 

Perusahaan akan menerbitkan Global Bond pada semester II-2019 dengan nilai 210 juta dolar AS atau maksimal Rp 3 triliun. Skema ini dilakukan untuk refinancing modal kerja perusahaan.

 

Saat ini Waskita sedang menyelesaikan sejumlah jalan tol antara lain ruas Pematang Panggang - Kayu Agung, ruas Kayu Agung - Palembang - Betung, Japek II Elevated, dan Kunciran – Parigi. Sejumlah ruas tol tersebut, menggunakan skema turnkey, dimana setelah tuntas, perusahaan akan menerima pembayaran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement