REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laga leg kedua final Piala Indonesia 2018/2019 antara Persija Jakarta kontra PSM Makassar akan digelar di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Selasa (6/8). Persija memboyong 18 pemain ke Makassar untuk melakoni laga puncak tersebut. Pelatih Persija Julio Banuelos memastikan anak asuhnya berada dalam kondisi yang sangat baik.
Menurut Julio, pemain pun menyadari bahwa laga final itu menjadi partai penting bagi tim. Bahkan, skuat Macan Kemayoran yang telah menggelar official training (OT) di Jakarta dan merasa tidak perlu melakukan OT di Makassar sehari sebelum laga tersebut dimulai.
Julio mengaku pilihan untuk menggelar OT di Jakarta bukan karena trauma atas apa yang dialami tim sepekan sebelumnya, yang membuat laga puncak Piala Indonesia ini sempat ditunda, akhir Juli lalu. Saat itu, pemain Persija diteror oleh oknum suporter PSM Makassar.
"Kami milih OT di Jakarta karena waktu yang sangat mepet dengan pertandingan kemarin lawan Arema, jadi lebih baik kami OT di Jakarta, kami datang ke sini nggak perlu OT lagi, dan tidak ada masalah, masyarakat Makassar sangat baik, sangat harmonis, nggak ada kendala apa-apa," kata Julio dalam konferensi pers menjelang laga di Makassar, Senin (5/8).
Pada laga tandangnya kali ini, skuat Macan Kemayoran tidak diperkuat oleh kiper lapis kedua, Shahar Ginanjar. Padahal, Shahar merupakan salah satu pemain yang dibawa pada laga yang sempat ditunda sebelumnya.
Namun, Julio enggan mengungkapkan apa penyebab utama dari ketidakikutsertaan Shahar kali ini. Dia enggan mengatakan bahwa kiper cadangannya itu mengalami trauma dan memilih untuk merahasiakannya. "Masalah Shahar, biar kami saja dari tim yang tahu," kata dia.
Selain itu, Julio memastikan tidak ada masalah antara duo pemain asing Persija, Marko Simic dan Bruno Matos yang dikabarkan sempat berselisih usai laga melawan Arema FC di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Julio, merupakan hal biasa dalam sepak bola jika terdapat sedikit perselisihan antara pemain. "Mereka adalah sahabat dan sangat akrab. Yang terjadi di lapangan itu hal biasa, keduanya sama-sama ingin tim menang, itulah yang paling penting, jelas tidak ada masalah antara Bruno dan Simic, semua aman-aman saja," ujarnya menegaskan.
Senada dengan itu, gelandang Persija Sandi Darma Sutte memastikan tujuan tim datang jauh-jauh ke Makassar adalah untuk mencuri kemenangan di kandang lawan. Dia ingin mengukir sejarah bagi Persija dan menjadi juara di Makassar.
Menurut Sandi, tekanan yang dialami tim sebelumnya merupakan hal biasa dalam sepak bola. "Namanya sepak bola pasti seperti ini, semua pasti bukan hanya di daerah Makassar atau di Bandung, semua klub pasti berikan tekanan berat, itu bergantung pemain masing-masing bagaimana menyikapinya. Kami tetap siap untuk pertandingan besok," kata dia.