REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dokter gigi (drg) Romi Syofpa Ismael mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT. Hal itu setelah dirinya resmi diangkat sebagai lulusan CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatra Barat.
Dokter gigi lulusan Universitas Baiturrahmah Padang itu merasa lega. Sebab, perjuangan panjangnya telah menemukan hasil. Apalagi, namanya sempat dicoret oleh Pemkab Solok Selatan (Solsel) sebagai lulusan CPNS 2018. Hanya saja, nasibnya kemudian menuai sorotan nasional sehingga kini dia berhasil diangkat sebagai CPNS.
"Alhamdulillah, wasyukurilah, puji syukur Ami (panggilan akrab drg Romi --Red) haturkan kepada Allah atas perjuangan yang panjang. Sekarang, sudah mendapatkan hasil yang baik buat Ami dan keluarga," kata drg Romi kepada Republika.co.id, Senin (5/8).
Romi turut berterima kasih kepada media massa dan perhatian publik. Dengan adanya atensi mereka, polemik yang ia alami dalam beberapa bulan terakhir menemui hasil sesuai harapan.
Menurut Romi, perjuangannya ini berbuah hasil karena media dan kalangan aktivis disabilitas yang getol mengangkat polemik pencoretan namanya oleh Pemkab Solsel.
"Terima kasih karena tidak luput dari bantuan media yang selalu meng-up kasus Ami sehingga menjadi perhatian publik," ujar Romi.
Pemerintah pusat akhirnya mengumumkan pengangkatan dokter gigi Romi Syofpa Ismael sebagai CPNS 2018. Pemulihan tersebut diumumkan setelah adanya rapat koordinasi di Kantor Staf Presiden.
Pada rapat tersebut hadir Wagub Sumbar Nasrul Abit, Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria dan perwakilan dari lintas kementerian dan lembaga. Muzni mengatakan Pemkab Solsel akan menempatkan drg Romi di RSUD Solok Selatan yang terletak di Kota Muara Labuh.
"Rencana kami mau mendaftarkan di RSUD di di kota (Muara Labuh)," kata Muzni di Jakarta, Senin (5/8).