Selasa 06 Aug 2019 00:56 WIB

Wali Kota Tolak Klaim Udara Bekasi Lebih Buruk dari Jakarta

Wali Kota Bekasi tolak anggapan kotanya punya kualitas udara lebih buruk dari Jakarta

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah kendaraan melintasi Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan melintasi Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menolak anggapan bahwa kotanya memiliki kualitas udara yang lebih buruk dari Jakarta. Menurutnya, hal itu bisa dilihat dengan membandingkan jumlah kendaran di Bekasi dan di Jakarta.

"Sebagai provinsi yang juga ibu kota, Jakarta pasti memiliki kendaraan yang jauh lebih banyak daripada Bekasi. Karena itu, saya menyanggah jika kualitas udara di Bekasi dinilai lebih buruk," kata Rahmat Effendi saat ditemui Republika, Senin (5/8).

Baca Juga

Di Bekasi memang terdapat TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah dari Jakarta, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi. Namun, hal itu tidak serta merta membuat kualitas udara Kota Bekasi menjadi buruk.

Ia juga menjelaskan pada dasarnya Bekasi merupakan penyumbang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) terbesar se-Jawa Barat. Dengan demikian, bisa dikatakan jumlah kendaraan bermotor di Bekasi lebih banyak daripada 27 Kabupaten/kota di Jabar.

"Tapi kalau dibilang lebih jelek dari DKI, saya masih pertanyakan karena beban (kendaraan) lebih banyak DKI," ujarnya. Ia berharap sebagai daerah penyumbang PKB dan BBNKB terbesar di Jabar dapat menjadi faktor pendorong bagi Pemprov Jabar untuk lebih memerhatikan kota Bekasi.

Di sisi lain Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bekasi M. Kurniawan tetap mendorong Pemkot Bekasi untuk melakukan upaya penanggulangan pencemaran udara. Ia mendorong pemkot agar mengintensifkan penghijauan serta optimalisasi taman kota.

Kurniawan juga mendorong agar Pemkot Bekasi membatasi kendaraan yang berusia di atas 10 tahun. "Angkot yang berusia lebih dari 10 tahun sebaiknya dikandangkan. Apalagi yang sudah melebihi ambang batas emisi," kata Kurniawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement