Selasa 06 Aug 2019 11:41 WIB

Gereja-Gereja Indonesia Kehilangan Mbah Moen

Mbah Moen dianggap sebagai sosok yang penuh keteduhan.

Rep: Fuji EP/ Red: Indira Rezkisari
KH Maimun Zubair.
Foto: Republika/Andrian Saputra
KH Maimun Zubair.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berita duka menyebar di Tanah Air setelah wafatnya KH Maimoen Zubeir atau Mbah Moen di tanah suci Makkah pada jam 08.17 WIB. Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)  menyampaikan duka cita atas wafatnya Mbah Moen.  

 

Baca Juga

"Atas nama gereja-gereja di Indonesia, saya menyampaikan turut berdukacita atas berpulangnya kiai karismatik KH Maimoen Zubair saat beliau hendak melaksanakan shalat tahajud pada Selasa, 6 Agustus 2019, ketika menunaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi," kata Sekretaris Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom kepada Republika, Selasa (6/8).

Di mata Pendeta Gomar, Mbah Moen adalah sosok kiai yang patut menjadi teladan bagi ulama dan tokoh agama yang ada di Indonesia. Sebab dari ragam hiruk piruk kontestasi politik dan agama, Mbah Moen selalu hadir dengan keteduhan.

"Kepergian beliau (Mbah Moen) tidak hanya kehilangan bagi PPP maupun Nahdlatul Ulama (NU), tidak juga hanya kehilangan bagi umat Islam, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia," ujarnya.

Sesepuh NU tersebut lahir pada 28 Oktober 1928. Maimun Zubair atau biasa disapa Mbah Moen wafat pada usia 90 tahun di Makkah ketika melakukan ibadah haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement