Selasa 06 Aug 2019 12:28 WIB

Kenang Mbah Moen, Yunahar Ilyas: Beliau Kiai Rujukan

Menurut Yunahar Ilyas, bangsa Indonesia sangat kehilangan atas wafatnya Mbah Moen

Rep: Febryan/ Red: Hasanul Rizqa
KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen saat menghadiri pembukaan Muktamar NU di Jombang, Sabtu (1/8).
Foto: Ist
KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen saat menghadiri pembukaan Muktamar NU di Jombang, Sabtu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Yunahar Ilyas menyebut, bangsa Indonesia merasa sangat kehilangan atas wafatnya KH Maimoen Zubair. Sebab, sosok almarhum yang akrab disapa Mbah Moen itu adalah seorang ulama kharismatik yang juga rujukan umat.

"Kita kehilangan kiai kharismatis, tempat rujukan umat dan politisi," kata ketua PP Muhammadiyah itu ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (4/8).

Baca Juga

Menurut dia, tidak banyak kiai seperti KH Maimoen Zubair pada zaman sekarang. Almarhum sepanjang hayatnya dikenal luas sebagai seorang ahli agama serta memiliki pengaruh yang besar dalam dunia politik praktis.

KH Maimoen Zubair menghembuskan napas terakhir saat sedang melaksanakan ibadah Haji pada hari ini, Selasa (6/8) pukul 04.17 di Kota Suci Makkah al Mukarromah, Arab Saudi. Almarhum wafat dalam usia 90 tahun.

Mbah Moen merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Sosok yang lahir pada 28 Oktober 1928 itu juga merupakan tokoh sepuh Nahdlatul Ulama (NU).

Selain itu, Mbah Moen juga dikenal sebagai tokoh sentral di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kiprahnya di dunia politik bukan tentang kepentingan sesaat, melainkan kontribusi untuk mendialogkan antara Islam dan kebangsaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement