LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Kementerian Perdagangan Cina pada Senin (5/8/2019) mengonfirmasi bahwa perusahaan Cina telah berhenti membeli produk pertanian Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif baru. Trump mengancam akan memberlakukan 10 persen tarif atas impor Cina yang bernilai 300 miliar dolar AS mulai 1 September.
AYO BACA : Trump Ancam China Agar Tidak Tunda Kesepakatan Dagang
"Ini adalah pelanggaran serius terhadap pertemuan antara kepala negara Cina dan Amerika Serikat," kata kementerian itu di dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari kantor berita Anadolu, Selasa (6/8/2019).
AYO BACA : BI: Perang Dagang bakal Meluas hingga 2020, Ekonomi Global Melambat
Menurut kementerian tersebut, China tidak akan mengesampingkan tarif atas barang pertanian AS yang baru dibeli setelah 3 Agustus.
Semua indeks saham utama turun pada Senin (5/8/2019), dan rata-rata industri Dow Jones turun lebih dari 760 poin setelah Cina mendevaluasi mata uangnya ke posisi rendah dalam lebih dari 10 tahun di terhadap dolar AS. Hal itu merupakan upaya untuk memperlunak pukulan dari tarif AS.
Dow Jones kehilangan sebanyak 961 poin, atau hampir tiga persen sebelum pulih jadi turun hampir 767. Sementara S&P kehilangan 87 poin dan Nasdaq Composite anjlok 278 poin.
Perang dagang yang berlangsung antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut telah mengirim gelombang kejutan ke seluruh pasar global. Sementara kesepakatan dagang kelihatannya masih jauh dari jangkauan.
AYO BACA : Jokowi Ingin Mendag Tingkatkan Ekspor ke Cina