Selasa 06 Aug 2019 14:49 WIB

Kemenko Perekonomian: Pelemahan Yuan Bukan Kesengajaan

Pelemahan yuan akan membuat barang Cina lebih unggul di pasar internasional.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolanda
YUAN. Seorang warga melintasi kantor penukaran uang asing yang dihiasi gambar uang berbagai negara di Hong Kong, Selasa (6/8). Nilai tukar yuan Cina merosot tajam atas dolar AS sebagai akibat dari perang dagang dengan Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
YUAN. Seorang warga melintasi kantor penukaran uang asing yang dihiasi gambar uang berbagai negara di Hong Kong, Selasa (6/8). Nilai tukar yuan Cina merosot tajam atas dolar AS sebagai akibat dari perang dagang dengan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Menko Perekonomian Iskandar Simorangkir menilai, kondisi nilai tukar Yuan terhadap dolar AS yang  merosot tajam bukan sebagai retaliasi terhadap perang dagang. Kondisi tersebut merupakan dampak suplai valuta asing (valas) yang turun sehingga turut mengerek Yuan.

Iskandar menjelaskan pelemahan Yuan merupakan isu lama yang sudah terjadi di perekonomian global. Penyebab utamanya, kinerja ekpsor yang turun sehingga pertumbuhan ekonominya pun melambat menjadi 6,2 persen pada kuartal kedua, terendah dalam 27 tahun. "Jadi wajar kalau (Yuan) melemah, tuturnya ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (6/8).

Baca Juga

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh Cina telah secara sengaja melemahkan mata uangnya melalui media sosial Twitter. "Langkah tersebut dilakukan untuk mencuri bisnis dan pabrik, melukai lapangan kerja, dan menekan tenaga kerja juga harga para petani kita. Tak akan lagi!," ucap Trump dalam akun Twitternya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tidak berani menyebutkan pelemahan Yuan terhadap dolar AS belum tentu merupakan kesengajaan. Tapi, dalam kondisi perang dagang, setiap negara terlibat dapat saja membuat kebijakannya sendiri.