Rabu 07 Aug 2019 00:30 WIB

Beckenbaur Dituduh Lakukan Penipuan Terkait Piala Dunia 2006

Beckenbauer menjadi ketua komite penyelenggara Piala Dunia 2006 di negaranya.

Franz Beckenbauer
Foto: AP/Ariel Schalit
Franz Beckenbauer

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pesepak bola legendaris Jerman Franz Beckenbauer dituduh melakukan penipuan oleh Kantor Jaksa Agung Swiss (OAG), demikian menurut laporan Sky Sports pada Selasa (6/8). Pemenang Piala Dunia saat menjadi pemain dan pelatih itu dituduh membayar mantan eksekutif FIFA asal Qatar, Mohamed bin Hammam sebesar 8,4 juta pound (sekitar Rp 146 miliar) sebelum Piala Dunia 2006.

Beckenbauer menjadi ketua komite penyelenggara Piala Dunia 2006 di negaranya dan Bin Hammam adalah anggota Komite Eksekutif FIFA dan Komite Keuangan FIFA pada saat itu.

"Investigasi telah mengungkapkan bahwa pada musim panas 2002, Franz Beckenbauer menerima pinjaman 10 juta franc Swiss (sekitar Rp 146 miliar) atas namanya sendiri dan untuk akunnya sendiri dari Robert Louis-Dreyfus. Jumlah ini digunakan untuk mendanai berbagai pembayaran yang dilakukan melalui firma hukum Swiss kepada sebuah Perusahaan Qatar milik Mohammed Bin Hammam," kata pernyataan dari kantor tersebut.

Jaksa menyebut tujuan pasti dari total pembayaran 10 juta franc Swiss kepada Mohammed Bin Hammam tidak dapat ditentukan. Sebab, permintaan untuk bantuan hukum timbal balik yang dibuat oleh OAG kepada otoritas Qatar pada September 2016 tetap belum terjawab hingga sekarang.

Proses hukum Beckenbauer akan berlanjut secara terpisah karena masalah kesehatan membuatnya tidak bisa diinterogasi. Jaksa federal Swiss telah menuduh tiga mantan penyelenggara senior sepak bola Jerman dan mantan pejabat FIFA atas suap yang diduga terkait dengan Piala Dunia 2006.

Surat dakwaan tersebut menuduh mantan presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Theo Zwanziger dan Wolfgang Niersbach, pejabat senior DFB Horst Schmidt serta mantan pejabat FIFA Urs Linsi, menipu anggota badan DFB tentang tujuan sebenarnya dari pembayaran yang mencapai 6,7 juta euro (sekitar Rp 106 miliar). Keempat orang tersebut telah menyangkal melakukan tindakan-tindakan itu.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement