Rabu 07 Aug 2019 05:43 WIB

KPAI Desak Kepolisian Usut Paskibraka Meninggal Sebelum 17/8

Keluarga paskibraka yang meninggal telah menyerahkan barang bukti ke kepolisian.

Rep: Zainur mahsir ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Latihan Paskibraka. (Ilustrasi)
Latihan Paskibraka. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta kepolisian untuk menyelesaikan kasus kematian calon paskibraka Tangerang Selatan, Aurellia Qurratuaini sebelum peringatan Hari Kemerdekaan. Korban meregang nyawa dalam masa pendidikan dan pelatihan petugas pasukan pengibar bendera pusaka.

Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi KPAI, Jasra Putra, mendesak kasus tersebut diperiksa lebih lanjut bila memang dinyatakan ada kekerasan yang terjadi.

Baca Juga

"Harapan saya Polisi dapat memproses dan menyelesaikan ini sebelum 17 Agustus agar keluarga bisa lebih tenang dan damai,” ujar dia, Selasa (6/8).

Di lain sisi, Jasra mengapresiasi langkah kepolisian dari Polres Tangsel dan Polda Metro jaya mendatangi rumah korban. Menurut dia, hal tersebut memang perlu dilakukan sebagai langkah awal untuk mencari keadilan.

"Saya harap semua pihak juga bisa menghormati langkah langkah keluarga guna kepentingan terbaiknya," kata dia.

Jasra mengatakan, keinginan pihak keluarga untuk bertemu dengan Wali Kota Tangerang Selatan dan para pemangku kepentingan lainnya juga perlu untuk segera direalisasikan. Hal tersebut agar ke depan tidak terjadi lagi kejadian serupa.

"Saya harap pertemuan ini segera terwujud karena sudah enam hari," ungkap dia.

Menurut Jasra, pada awalnya orang tua korban tidak menuntut karena rasa berkabung yang masih dalam. Namun, baru-baru ini pihak keluarga sudah menjelaskan kepada kepolisian terkait kronologis dan sudah menyerahkan proses selanjutnya ke jalur hukum.

"Bapak dan Ibu korban juga menyerahkan alat bukti berupa ponsel, diari, dan surat kematian kepada polisi," kata Jasra.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement