REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Panitia persiapan Piala AFC, Selasa (6/8), mulai menyeleksi 20 kota di China yang mengajukan diri sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan turnamen terbesar di Asia itu. Pada Juni lalu, China telah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala AFC 2023. Sebanyak 20 kota, termasuk Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Dalian, telah mengajukan diri sebagai tempat penyelenggaraan kejuaraan sepak bola pria tingkat Asia tersebut.
Pihak panitia telah menetapkan beberapa kriteria yang lebih menitikberatkan pada profesionalitas stadion, pengembangan sepak bola remaja, beberapa indikator pencapaian pengembangan sepak bola, dan pembangunan secara keseluruhan di kota-kota itu.
Dua kota utama yang memiliki prospek akan diminta komitmennya sebagai penyelenggara.
Selain profesionalitas dalam pengelolaan stadion, kota-kota yang berprospek tersebut diwajibkan membangun pusat pengembangan sepak bola remaja hingga akhir 2021, demikian instruksi Asosiasi Sepak Bola China (CFA) sebagaimana dikutip media resmi setempat.
Beberapa indikator pengembangan sepak bola meliputi pengembangan di semua tingkatan, kemampuan organisasi persepakbolaan, dan berpengalaman dalam menyelenggarakan pertandingan-pertandingan berkelas internasional.
Beberapa kota yang berpeluang terpilih sebagai penyelenggara akan didatangi tim penilai untuk melakukan inspeksi di lapangan pada Agustus hingga September.
Tim tersebut akan memilih kota-kota kandidat berdasarkan hasil evaluasi atas kondisi di lapangan dan rencana pengembangan sepak bola secara menyeluruh di China.
China terakhir kali menjadi tuan rumah pada Piala AFC 2004 dan saat itu harus puas sebagai runner-up setelah di partai final menyerah di tangan Jepang.
Pada Piala AFC awal tahun ini, langkah tim nasional China terhenti di babak perempat final oleh Iran dengan skor 0-3.